Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Khutbah Jum'at : Manusia Sebagai Khalifah Pengemban Amanat








KHUTBAH JUM’AT
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على كله ولو كره المشركون. أشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له الملك الحق المبين. وأشهد ان محمدا عبده ورسوله المبعوث رحمة للعالمين. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وأصحابه أجمعين أما بعد :
فيا عباد الله! اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن الا وأنتم مسلمون. قال الله تعالى في القران الكريم : اعوذ بالله من الشيطان الرجيم. إنا عرضنا الأمانة على السماوات والأرض والجبال فأبين أن يحملنها وأشفقنا منها وحملها الإنسان. إنه كان ظلوما جهولا. صدق الله العظيم.


Segala puji bagi Allah, yang sejak zaman azali adalah  satu – satu nya yang bangga dengan kebesaran-Nya, dan satu-satunya yang akan tetap sampai kapanpun. Dialah yang menerangi hati kekasih - kekasih-Nya dengan cahaya makrifat-Nya, yang mengharumkan batin orang - orang yang menuju kepada-Nya dengan wewangian sanjungan-Nya, yang memberikan ketenangan jiwa kepada orang yang takut kepada-Nya dengan harapan-Nya yang indah, yang memberikan nikmat roh orang-orang yang mencinta ditaman makna asma - Nya, dan yang memberikan anugerah yang melimpah kepada mereka semua.
Mudah-mudahan rahmat serta salam senantiasa dicurahkan atas seseorang yang paling fasih dalam mengucapkan huruf dlod
انا أفصح من نطق بالضاد
   yakni Nabi Muhammad Saw. Seorang nabi yang berbudi pekerti mulia yang diutus sebagai rahmat bagi semesta alam oleh Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, berikut segenap keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Sebelumnya, khotib ingin berwasiat khususnya kepada diri khotib pribadi, dan umumnya kepada hadlirin semua, marilah kita sama-sama senantiasa meningkatkan kadar kwalitas keimanan serta ketaqwaan kita kepada Allah Swt. Dengan sebenar-benarnya taqwa, yakni dengan menjalankan segala apa yang telah diperintahkan-Nya serta menjauhi dan meninggalkan segala apa yang dilarangnya

Kaum  muslimin  rahimakumullah!
Sejenak,  marilah kita renungkan firman Allah Swt. Dalam Al-qur’an surat Al-Ahzab ayat72

   إنا عرضنا الأمانة على السماوات والأرض والجبال فأبين أن يحملنها وأشفقنا منها وحملها الإنسان. إنه كان ظلوما جهولا. صدق الله العظيم.

Artinya : Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung - gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh, (Q.S Al-Ahzab : 72)

Kaum muslimin rahimakumullah!
    Kita sadar, sebagai pemikul amanat, tentulah manusia mempunyai konsekuensi yang amat berat dan tentu ada suatu pertimbangan dari pemberi amanat (Allah) kepada pelaksana amanat (manusia) yang baik dalam menjalankan tugasnya.
      Oleh karena manusia dipersiapkan untuk menjadi kholifah Allah yang mewakili-Nya untuk mengatur dan menjaga alam semesta dan alam lingkungan, maka ia telah diberikan kelebihan dan keistimewaan yang tidak diberikan kepada makhluk-makhluk yang lain. Disamping itu, tentu juga harus menjaga dirinya sendiri.
Justru itu, untuk sempurnanya tujuan Allah ini, maka diperlukan tahapan - tahapan bagi persiapan manusia sebelum dan sesudah perwujudan manusia itu sendiri, dimana melalui proses yang cukup lama dan unik. Tahapan-tahapan itu antara lain ialah :

1. Dalam tahapan penciptaan awal, 

seluruh umat manusia diciptakan dalam bentuk roh, kepada para roh-roh inilah diadakan suatu ikrar janji yang pertama, yang diucapkan oleh manusia sebelum berbentuk jasad kasar. Sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah Swt, dalam Al-Quran :

وإذ اخذ ربك من بنى آدم من ظهورهم ذريتهم وأشهدهم على أنفسهم ألست بربكم قالو بلى شهنا أن تقولوا يوم القيامة إنا كنا عن هذا غفلين.
"Dan(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak - anak adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): Bukankah  aku ini Tuhanmu? mereka menjawab: Betul (engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi. (kami lakukan yang demikian itu) agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan : Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)". (Al a'raf ayat 172)
Kaum Muslimin Rohimakumulloh

2.Sebagaimana kesempurnaan manusia sebagai pemikul amanat dalam kehidupannya dimuka bumi , 


Allah menciptakan  manusia dengan bentuk jasad kasar yang disertai dengan segala fasilitas yang menghidupinya, serta dilengkapinya dengan beberapa alat yang paling kompleks, sebgaimana yang difirmankan oleh Allah Swt dalam Al Qur’an :

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، لقد خلقنا الإنسان في أحسن تقويم.
“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”
Kaum Muslimin Rohimakumulloh

    Allah Swt tidak ingin, wakil-wakilnya sebagai pemikul amanat berindak semaunya sendiri, tanpa mengikuti atau mengindahkan garis-garis agama yang telah ditentukan, dengan patuh dan tunduk tanpa reserve dalam segala tingkahlaku aspek kehidupannya, baik bagi dirinya sendiri sebagai individu maupun bagi lingkungannnya yakni hubungan dengan  manusia sesamanya.
Oleh karena itu, kita sebagai manusia tidak ada pilihan lain kecuali harus tundkuk dan patuh kepada perintah Allah Swt. Sehingga mendapat title sebagai orang yang beriman adalah merupakan nikmat Allah yang tertinggi. Sebagaimana dalam firmannya. Qs at Taubah ayat 71

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، والمؤمنون والمؤمنت بعضهم أولياء بعض، يأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر ويقيمون الصلاة ويؤتون الزكوة ويطيعون الله ورسوله، ألئك سيرحمهم الله، إن الله عزيز حكيم.
    
  “Dan Orang-orang yang beriman, lelaki-dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang maruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan  zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasu-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Bijaksana."
Kaum Muslimin Rohimakumulloh

Di dalam kehidupan masyarakat dewasa ini, setiap individu manusia dapat dengan mudah dikenal tipe - tipe manusianya melalui ilmu psikologi, yaitu cabang ilmu manusia yang  khusus mempelajari temperament tingkah laku ditengah-tengah keluarga besar umat manusia.
Di dalam  Al Qur’an, Allah Swt telah banyak menggambarkan tipe-tipe orang serta bentuk figure dari golongan orang-orang yang tidak beriman seperti kaum tsamud, kaum ad, kaum luth, dan lain sebagainya.
     Oleh karena itu, usaha kita sebagai warga Negara yang baik adalah untuk  menyingkirkannya (memperingatkanya) agar tidak membawa kerusakan bangsa secara umum, kalau dalam bahasa Al-Quran disebut dengan fitnah yang  mestinya hanya disebabkan oleh sebagaian orang saja, sebagaimana yang telah difirmankan Allah Swt
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، واتقوا فتنة لاّتصيبن الذين ظلموا منكم خاصة، واعلموا أنّ الله شديد العقاب.
   
    Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras Siksaan-Nya . (Al Anfal 25)

Kaum Muslimin Rohimakumulloh
Tidak akan ada suatu Negara yang tentram selama tipe-tipe manusia yang tidak beriman seperti yang disebutkan tadi, masih berada dimuka bumi ini.
       Sesungguhnya asma Allah dalam setiap wujud ciptaannya, baik yang langsung seperti manusia, jin, makhluk-makhluk melata, planet, dan bumi, maupun yang tidak langsung yakni yang dihasilkan oleh akal manusia melalui sains dan teknologi yang sebenarnya bersumber juga dari ilmu Allah Swt maka oleh karena itu para malaikat berkata yang disebutkan dalam al-Qur’an

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، قلوا سبحانك لا علم لنا الاّ ما علمتنا إنك أنت العليم الحكيم.
“Mereka menjawab: “Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”
Kata-kata ini diucapkan oleh para malaikat yang tidak dapat mengenal benda-benda karena belum diajarkan oleh Allah Swt. Yang sebelumnya Allah telah mengajarkan ilmunya kepada nabi Adam , sebagai manusia yang pertama kali di bumi, ilmu ini kemudian ditransfer oleh nabi Adam kepada malaikat. Dari sini kita dapat menambil kesimpulan betapa Allah telah memulyakan manusia dalam memegang amanatnya dengan bentuk:
1.Ciptaan yang paling sempurna
2.ilmu yang tinggi
    sebagai kesimpulan terakhir pantaslah jika Allah memberikan peringatan keras kepada pelanggar - pelanggar amanat, mereka yang mengkufuri nimat atau kekuasaan-kekuasaan selain Allah.
     Mudah-mudahan kita semua sebagai pemikul amanat dapat menjalankan amanat itu dengan sebaik-baiknya, untuk dapat bebas dari segala tanggung kjawab dihadapan Allah kelak di hari persidangan.



الحَمْدُ لله الوَاحِدِ القَهَّار,العَزِيْزِالغَفَّار, مكَوِّرِ اللّيلِ علَ النَهَار,تَذْكِرَةً لِاُوْلِي الْقُلُوْبِ وَالاَبْصَار ,وَتَبْصِرَةً لِذَوِى الاَلْبَابِ وَ الاِعْتِبَار. اَشهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ الله وَ اَشْهدُ اَنَّ مُحّمدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ. اللهُمَّ صَلِ و سلّم علَىَ حَبِيبِ ربِّ العاَلَمِين اِماَم المتَّقِين سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا محَمَّدٍ و علَىَ آلهِ وَ اَصْحاَبِهِ اَخْمعِينَ. (امَّا بَعدُ) فَياَ عِبَادَللهِ أُوْصِي نَفْسيِ وَاِيَّأكُمْ بِتَقْوَاللهِ فِي سِرِّوَالعَلَانِيَّةِ وَعْلَمُو انَّ اللهَ تَعَليَ امَرَكُم بِاَمْرٍ بَدَاَ فِيهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّي بِالْمَلاَءِكَةِ بِقُدْسِهِ  وَقَالَ تعَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلَاءِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَي النَبيِ يَاأيُّها الَّذِينَ اَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِمَا . اللهُمَّ صَلِ علَىَ سَيِّدِنا محَمَّدٍ و علَىَ آلِ سَيِّدِناَ محَمَّد. اللهُمَّ صَلِّ و سَلِّم وَبَارِك علَىَ سَيِّدِنا محَمَّدٍ و علَىَ آلهِ وَ اَصْحاَبِهِ اَخْمعِينَ اَمِين ياَ رَبِّ العَالَمِين.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ للْمُسلِمِينَ وَالمُسْلِمَات وَ المُؤْمِنِين وَ المُؤْمِنَات الاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَات اِنَّكَ سَمِيعُ قَرِيبُ مُجِيبُ الدَّعَاوَاتِ فَيَا قَاضِيَات الحَاجَات اِقْضِ حَاجَتِنَا بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ . رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُنْيَا حَسَنَةً و فِي الاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار.
        عِبَادَ اللهِ , اِنَّ اللهَ يَأمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الاِحْسَان وَ أِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَي وَيَنْهَي عَنِ الفَحْسَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَ البَغيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن فَاذْكُرُوا اللهَ  العَظِيمْ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَي نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اكْبَرُ

Posting Komentar untuk "Khutbah Jum'at : Manusia Sebagai Khalifah Pengemban Amanat"