Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Khutbah Jum'at : Karakteristik Hamba Yang Mulia sebenarnya

Khutbah Jum'at : Karakteristik Hamba Yang Mulia sebenarnya







 الحمد لله الذي اختر لنا السلام دينا واللصلاة والسلام علي من جعله الله لنا نبيا ورسولا  سيدنا ونبيانا ومولانا محمد ص م وعلا اله واصحابه وسلام تسليما كثىرا اشهد ان لا اله الا الله وحده لاشر ىك له واشهد ان محمد عبده ورسوله لا نيبي بعده اما بعدد فياايهاالمسليمون اوصيكم واياي بتقولله  في سرر والعلن فقد فاز من اتقاه فقال الله تعالا فىى قران ياايهاالينن امنوااتقالله حق تقاته ولاتموتن وانتم مسلمون صدق الله العظىم 

                      


  Kaum muslimin jamaah shalat jum’at rahimakumullah

       Segala puji atas limpahan karunia  Allah yang tak pernah habis-habisnya kita rasakan dan nikmati. Sebagai ungkapan kesyukuran kita marilah kita perbaiki keyakinan  kita kepada Allah SWT, dengan cara meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. menjadikan setiap gerak dan langkah kita mencari keridoan Allah SWT semata.

         Sholawat beriring salam marilah kita haturkan kepada rasulullah SAW, junjungan  umat semesta alam, panutan dan suri teladan realisasi ketaqwaan dalam kehidupan nyata, dalam bermasyarakat dan bernegara.

Kaum muslimin rahimakumullah

          Dalam kehidupan sehari-hari  yang kita jalani, berbagai cara yang ditempuh oleh manusia untuk mencari sesuatu yang dapat melegakan jiwanya, mencari-cari kemulyaan ditengah-tengah manusia. Berbagai cara dilakukan, baik sesuai dengan tuntunan syariat ataupun bukan,bahkan kadang-kadang tidak memperdulikan nilai-nilai norma dalam agama dan masyarakat. Ketika kebutuhan jiwa terpenuhi, perasaan gembirapun tersegarkan, kemudian bangga dan mulia. Namun kadang kala manusia melupakan hakikat dan karateristik kemuliaan sebenarnya yang di gambarkan Allah SWT di dalam Al-qur’an.

           Diantara begitu banyak nilai kemuliaan yang disampaikan di dalam Al-qur’an, ada beberapa karakter

            karateristik pertama yang diungkapkan Al-qur’an ialah: orang-orang mulia itu berjalan dimuka bumi  dengan rendah hati, tidak dibuat-buat, tak pamer, tak sombong tidak memalingkan pipi ketika bertemu, karena berjalannya manusia sebagaimana halnya seluru gerakan, ialah ungkapan dari kepribadian dan perasaan yang ada pada dirinya, sehingga jiwa yang tenang, lurus, mulia, serius dan mempunyai tujuan  akan menampilkan sifat-sifat ini dalam cara berjalan, Al-qur’an menggambarkan:

وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِ ينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَاخَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُ ونَقَالُواسَلٰمًا

“yaitu orang yang berjalan dengan rendah hati”(QS.Al- furqan:63)

            Abu hurairah berkata: saya tak melihat suatu yang lebih indah dari rasulullah SAW seakan-akan matahari berjalan diwajah beliau, saya tak pernah melihat orang yang berjalan lebih cepat jalannya dari rasulullah SAW seakan-akan bumi tertekuk bagi beliau sehingga kami berusaha mengejar ritme berjalan beliau, padahal beliau dengan tenang tanpa kesulitan.

Hadirin rahimakumullah

      Karateristik kemuliaan yang kedua bagi orang yang beriman ialah: mereka ialah orang-orang yang tersibukkan malam-malam mereka dengan sujud kepada zat yang maha mulia mereka terjaga  ditengah malam ketika manusia terlelap. Mereka sujud dan mengarahkan hati mereka ke arasy Ar-Rahman yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan

Allah SWT berfirman:

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦنَافِلَةً لَّكَ عَسٰىٓ أَنْيَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

"Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."

Orang-orang yang mulia tak pernah mengharapkan kemuliaan dari manusia karena sumber kemuliaan hanya ada pada Allah SWT semata.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT

Karakteristik yang ke 3 ialah:kesederhanaan dan keseimbangan dalam kehidupan mereka, hal ini difirmankan Allah SWT:

وَالَّذِينَ إِذَآ أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُو ا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا

"Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar,"

(Qs. Al-Furqan:67)

      Ini adalah  sifat islam yang diwujudkan dalam kehidupan pribadi dan masyarakat juga menjadi arah pendidikan dan hukum islam yang dibangun atas dasar keseimbangan dan keadilan.

      Seorang muslim tidaklah mutlak dalam menginfakan dan membelanjakan harta pribadinya sekehendak hatinya seperti yang terdapat dalam sistem kapitali, danan pada  bangsa-bangsa yang hidupnya tak diatur oleh hukum ilahi dalam semua bidang. Namun  penggunaan uang itu terikat dengan aturan penyeimbangan antara dua perkara yaitu antara sikap berlebihan dalam menginfakan dan terlalu menahan, karena sikap berlebihan atau terlalu menahan harta menghasilkan ketidak seimbangan di tengah masyarakat dan bidang ekonomi.`

Kaum muslimin rahimakumullah

       Karakter yang ke empat adalah: Orang-orang yang mulia senantiasa menjaga kemurnian tauhid di dalam dadanya, menjaga kehormatan orang lain dan menjaga dirinya dari perbuatan dosa-dosa besar. Hal ini digambarkan oleh Allah dalam firmannya:

وَالَّذِينَ لا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلا بِالْحَقِّ وَلا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا

"Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya)". (Al-Furqon:

     Mentauhidkan Allah adalah pondasi akidah islamiyah. Menghindarkan diri dari menganiyaya orang lain, membunuh manusia tanpa hak adalah persimpangan jalan antara kehidupan sosial yang tenang yang padanya kehidupan manusia dihormati dan dihargai dengan kehidupan hutan yang padanya seorang tak merasa aman terhadapan nyawanya. Adapun mencegah diri dari perbuatan zina merupakan persimpangan jalan antara kehidupan yang bersih yang padanya manusia merasakan peningkatan dirinya dari perasaan hewani yang hitam pekat.

        Karena ketiga sifat ini menjadi persimpangan jalan antara kehidupan yang pantas bagi manusia yang mulia di mata Allah dengan kehidupan yang murah dan rendah hingga ke tingkatan hewan. Maka Allah menyebutnya dalam karakter-karakter para hamba Allah. Mereka adalah makhluk yang paling mulia di sisi Allah.

Kaum muslimin jamaah sholat jumat yang dimuliakan Allah

        Diantara karakter kemuliaan yang digambarkan Al-Quran terhadap hamba beriman adalah: Mereka tidak memberi kesaksian palsu maupun ucapan dusta dan tidak menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak berfaedah. Karena orang yang beriman mempunyai urusan tersendiri yang menyibukkannya dari kelalaian, hura-hura dan berbicara kosong. Orang-orang beriman tak memiliki waktu kosong untuk bermain-main yang tak berarti, karena ia disibukkan dengan tuntutan keimanannya, dakwahnya dan beban-beban tugasnya yang ia tanggung. Allah berfirman:

وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا

"Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya. (Al-Furqon: 72)

Jamaah sholat jumat yang berbahagia

         Orang-orang yang mulia juga adalah orang-orang yang segera sadar ketika diingatkan dan mudah mengambil pelajaran jika diberi nasehat, terbuka hatinya untuk menerima ayat-ayat Allah yang mereka terima dengan pemahaman dan mengambil pelajaran. Sehingga, mereka mengimaninya dengan keimanan yang penuh dengan kesadaran, bukan fanatisme buta dan tidak menenggelamkan wajah! Jika mereka bersemangat membela aqidah mereka, membela agama mereka, membela saudara seiman mereka, maka hal itu mereka lakukan dengan sikap semangat seorang yang mengetahui, penuh kesadaran dan hati terbuka.

Allah berfirman:

وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآَيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا

"Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat- ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang- orang yang tuli dan buta." 9Al-Furqon:73)

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah

Karakteristik yang terakhir digambar oleh Al-Quran melalui firman Allah:

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-Furqon: 74)

         Ini adalah perasaan fitrah keimanan yang mendalam. Perasaan senang untuk menambah bilangan orang-orang yang berjalan di jalan Allah. Tidak cukup kesholihahan adalah milik pribadi, orang-orang yang beriman juga selalu menyenandungkan doa-doa untuk menambah jumlah orang-orang menyembah Allah. Dan yang pertama adalah keturunan dan pasangan mereka . Karena mereka itu adalah orang-orang yang terdekat dengan mereka, mereka itu adalah amanah yang paling pertama yang akan ditanyakan kepada mereka.

          Mereka juga berkeinginan agar orang-orang beriman merasakan bahwa ia menjadi teladan bagi kebaikan, dan dijadikan contoh oleh orang-orang yang ingin menuju Allah. Dalam hal ini, tidak ada indikasi kesombongan atau merasa hebat karena suluruh rombongan berada dalam perjalanan menuju Allah. Itulah hamba-hamba Allah yang maha penyayang, yang akan mendapat kemuliaan sesungguhnya berupa surga di sisi Allah.

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحيمُ.

 باَرَكَ اللهُ ليِ وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ الكَرِيم. نَفَعَنيِ وَاِيَاكُمْ بِماَ فِيْهِ مِنَ الاَيآتِ وَالذِكْرِ الْحَكِيم وَتَقَبَلْ مِنِّي وَمِنْكُم تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هوَالسَمِيعُ العَلِيم

 Khutbah ke dua

الحَمْدُ لله الوَالصلاة والسلام علي حبيب رب  العلامين امام المتقين سيد الانبياء والمرسلين سيدنا محمد صام . اَشهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ الله وَ اَشْهدُ اَنَّ مُحّمدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ. اللهُمَّ صَلِ و سلّم علَىَ سَيِّدِنَا محَمَّدٍ و علَىَ آلهِ وَ اَصْحاَبِهِ اَخْمعِينَ. (امَّا بَعدُ) فَياَ عِبَادَللهِ أُوْصِي نَفْسيِ وَاِيَّأكُمْ بِتَقْوَاللهِ فِي سِرِّوَالعَلَانِيَّةِ وَعْلَمُو انَّ اللهَ تَعَليَ امَرَكُم بِاَمْرٍ بَدَاَ فِيهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّي بِالْمَلاَءِكَةِ بِقُدْسِهِ  وَقَالَ تعَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلَاءِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَي النَبيِ يَاأيُّها الَّذِينَ اَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِمَا . اللهُمَّ صَلِ علَىَ سَيِّدِنا محَمَّدٍ و علَىَ آلِ سَيِّدِناَ محَمَّد. اللهُمَّ صَلِّ و سَلِّم وَبَارِك علَىَ سَيِّدِنا محَمَّدٍ و علَىَ آلهِ وَ اَصْحاَبِهِ اَخْمعِينَ اَمِين ياَ رَبِّ العَالَمِين.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ للْمُسلِمِينَ وَالمُسْلِمَات وَ المُؤْمِنِين وَ المُؤْمِنَات الاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَات اِنَّكَ سَمِيعُ قَرِيبُ مُجِيبُ الدَّعَاوَاتِ فَيَا قَاضِيَات الحَاجَات اِقْضِ حَاجَتِنَا بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ . رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُنْيَا حَسَنَةً و فِي الاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار.

        عِبَادَ اللهِ , اِنَّ اللهَ يَأمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الاِحْسَان وَ أِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَي وَيَنْهَي عَنِ الفَحْسَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَ البَغيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن فَاذْكُرُوا اللهَ  العَظِيمْ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَي نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اكْبَرُ


Posting Komentar untuk "Khutbah Jum'at : Karakteristik Hamba Yang Mulia sebenarnya"