Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Keteladanan Nabi Syuaib secara singkat

 

Kisah Keteladanan Nabi Syuaib secara singkat sesuai dengan Al Qur'an

Nabi Syuaib as.

Nabi Syuaib adalah salah satu dari empat nabi yang tinggal di Arab, yaitu Hud, Shaleh, Syuaib dan Muhammad Saw. Dalam riwayat disebutkan bahwa nabi Syuaib dijuluki juru pidato karena kefasihan dan kebolehannya dalam berdakwah kepada kaumnya supaya mereka beriman kepada Allah SWT.

Nabi Syuaib berdakwah kepada penduduk Madyan, yaitu sebuah desa yang terletak di daerah Ma'an di pelosok Syam yang berbatasan dengan Hijaz dan dekat dari danau Luth.

Kaum madyan adalah orang Arab yang bernasab dari Madyan bin Ibrahim Al Khalil as.

Mereka kebanyakan para berdagang, karena kota mereka merupakan tempat persinggahan kafilah-kafilah dagang

Kesesatan Penduduk Madyan

Penduduk Madyan tidak beriman kepada Allah, mereka menyembah kepada selain Dia dan berlaku buruk dalam jual beli, mengurangi takaran dan timbangan jika mereka menjual barang yang ditimbang. Kemudian Allah mengutus seorang nabi dari kalangan mereka kepada kaum Madyan, yaitu rasul-Nya Syuaib as, yang menyeru untuk menyembah Allah saja dan Allah menguatkannya dengan mukjizat-mukjizat.

Nabi Syuaib as melarang mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk, serta berdakwah supaya mereka berbuat keadilan dan memperingatkan mereka akan akibat perbuatan aniaya dengan menegaskan, bahwa harta yang mereka peroleh secara halal dari rezeki Allah lebih baik Sisanya bagi mereka, daripada harta yang mereka kumpulkan sebagaimana

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al Qur'an:

وَإِلٰى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا  ۗ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِّنْ إِلٰهٍ غَيْرُهُۥ  ۖ قَدْ جَآءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ  ۖ فَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَآءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوا فِى الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلٰحِهَا  ۚ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِينَ


"Dan kepada penduduk Madyan, Kami (utus) Syu'aib, saudara mereka sendiri. Dia berkata, Wahai kaumku! Sembahlah Allah. Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikit pun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di Bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang beriman."

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 85)

Di antara kesesatan mereka adalah, mereka sering duduk di jalan jalan mengawasi orang-orang yang datang kepada Syuaib untuk menghalangi mereka dari jalan Allah, dan mereka mencela dakwahnya serta mengancam orang-orang yang beriman.

Nabi Syuaib as memperingati perbuatan mereka dan mengingatkan akan kenikmatan-kenikmatan atas mereka. Seperti jumlah mereka yang banyak, padahal sebelumnya hanya sedikit, dan kekayaan mereka sebelumnya berada dalam kemiskinan sambil menyuruh mereka merenungkan hukuman yang telah ditimpakan kepada orang-orang sebelum mereka yang berbuat kerusakan.

Kemudian nabi Syuaib as berkata mereka: "Sesungguhnya kalian terbagi atas orang-orang yang beriman kepada Allah dan membenarkan ajakanku, dan orang-o rang yang kafir kepada Allah dan mendustakan ajakanku. Dan sesungguhnya aku mengadu kepada Allah Swt. agar memutuskan antara kita dalam hal yang kita perselisihkan sedangkan Dia adalah sebaik-baik yang memutuskan. (Q.S. Al-A'raf: 86-87)

Namun kaum madyan tetap tidak mau mengikuti ajakan nabi syuaib, bahkan mereka mengejek, sehingga habislah kesabaran Syuaib. Kemudian pemuka-pemuka mereka itu mengancam Syuaib dengan berkata: "Kami akan mengeluarkan dan mengusir kamu dan siapa yang beriman bersamamu dari desa kami. Hal itu pasti kami lakukan, kecuali jika kamu kembali kepada agama kami yang telah kamu tinggalkan."

Syuaib menjawab perkataan mereka searaya berkata: "Apakah kami harus kembali kepada agamamu, sedangkan kami tidak menyukainya lantaran kerusakannya?

Sesungguhnya hal itu tidak bakal terjadi selamanya, karena jika kami kembali kepada agama kalian berarti kami telah mengarang dusta terhadap Allah dalam hal yang tidak disuruh-Nya untuk mela kukannya, setelah Dia menunjuki kami ke jalan yang lurus.

Tidaklah patut kami kembali kepada agama kalian dengan semata-mata pilihan kami dan kemauan kami, kecuali jika Allah menghendaki kami kembali kepada agama kalian dan sungguh mustahil hal itu, karena Tuhan kami yang maha mengetahui diri kami tidak rela kami kembali kepada kebatilan kalian.

Dia Yang Maha Suci, ilmu-Nya meliputi segala sesuatu dan kami memohon kepada-Nya agar memutuskan antara kami dan kamu dengan keputusan yang adil, dan Dia adalah hakim yang adil." (Q.S. Al-A'raf: 88-89)

Disebutkan pula dalam Al-Qur'an ancaman kaum Madyan terhadap Syuaib dalam surah lain sebagai berikut:

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قَالُوا يٰشُعَيْبُ مَا نَفْقَهُ كَثِيرًا مِّمَّا تَقُولُ وَإِنَّا لَنَرٰىكَ فِينَا ضَعِيفًا  ۖ وَلَوْلَا رَهْطُكَ لَرَجَمْنٰكَ  ۖ وَمَآ أَنْتَ عَلَيْنَا بِعَزِيزٍ

qooluu yaa syu'aibu maa nafqohu kasiirom mimmaa taquulu wa innaa lanarooka fiinaa dho'iifaa, walau laa rohthuka larojamnaaka wa maaa angta 'alainaa bi'aziiz

"Mereka berkata, Wahai Syu'aib! Kami tidak banyak mengerti tentang apa yang engkau katakan itu, sedang kenyataannya kami memandang engkau seorang yang lemah di antara kami. Kalau tidak karena keluargamu, tentu kami telah merajam engkau, sedang engkau pun bukan seorang yang berpengaruh di lingkungan kami."

(QS. Hud 11: Ayat 91)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قَالَ يٰقَوْمِ أَرَهْطِىٓ أَعَزُّ عَلَيْكُمْ مِّنَ اللَّهِ وَاتَّخَذْتُمُوهُ وَرَآءَكُمْ ظِهْرِيًّا  ۖ إِنَّ رَبِّى بِمَا تَعْمَلُونَ مُحِيطٌ

qoola yaa qoumi a rohthiii a'azzu 'alaikum minalloh, wattakhoztumuuhu warooo`akum zhihriyyaa, inna robbii bimaa ta'maluuna muhiith

"Dia (Syu'aib) menjawab, Wahai kaumku! Apakah keluargaku lebih terhormat menurut pandanganmu daripada Allah, bahkan Dia kamu tempatkan di belakangmu (diabaikan)? Ketahuilah (pengetahuan) Tuhanku meliputi apa yang kamu kerjakan."

(QS. Hud 11: Ayat 92)  

Kehancuran Kaum Madyan

Datang perintah Allah untuk membinasakan kaum Madyan sebagai balasan pendurhakaan mereka,  Allah menyelamatkan Syuaib as dan pengikutnya, sebagai rahmat dari-Nya. Maka Allah membinasakan orang-orang kafir dan mereka pun disambar petir yang keras disertai gempa yang kuat, yang menjadikan mereka mati tertelungkup. Maka selesailah urusan mereka dan lenyaplah bekas-bekas mereka sehingga seakan-akan mereka tidak pernah berdiam di rumah-rumah mereka.

Ketahuilah bahwa kaum Madyan dibinasakan dan dijauhkan dari rahmat Allah, sebagaimana Tsamud dijauhkan sebelumya. (Q.S. Hud: 94-95)





Posting Komentar untuk "Kisah Keteladanan Nabi Syuaib secara singkat "