Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Kesabaran Nabi Ayyub As Mengahadapi ujian

Kisah Kesabaran Nabi Ayyub As Mengahadapi ujian


Ujian Nabi Ayyub as

Kenabian Ayyub as telah disebutkan dalam Al Qur'an, ketika Allah SWT berfirman kepada nabi Muhammad Saw:

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

إِنَّآ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ كَمَآ أَوْحَيْنَآ إِلٰى نُوحٍ وَالنَّبِيِّۦنَ مِنۢ بَعْدِهِۦ  ۚ وَأَوْحَيْنَآ إِلٰىٓ إِبْرٰهِيمَ وَإِسْمٰعِيلَ وَإِسْحٰقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَعِيسٰى وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهٰرُونَ وَسُلَيْمٰنَ  ۚ وَءَاتَيْنَا دَاوُۥدَ زَبُورًا

"Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, lsmail, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya; 'Isa, Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan Kitab Zabur kepada Daud."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 163)

Nabi Ayyub as. Adalah seorang nabi yang ketakwaannya sungguh luar biasa. Ia menyayangi orang-orang miskin, memelihara orang yang membutuhkan, janda-janda dan anak-anak Yatim serta menghormati tamu. Ia juga menyerukan kepada kaumnya untuk menyembah Allah saja.

Diriwayatkan bahwa nabi Ayub adalah nabi yang memiliki banyak hartanya, hewan ternak seperti unta-unta, pelayan dan tanah-tanah yang luas di daerah Batsinah dari Negeri Hauran. Nabi Ayyub as juga mempunyai banyak anak. Tapi kemudian semua hartanya itu musnah ditimpa musibah. Ia sendiri terkena bermacam-macam penyakit, sampai tidak ada anggota tubuhnya yang utuh, kecuali jantung/hati dan lidahnya yang selalu berzikir kepada Allah Azza wa Jalla.

Namun demikian dia tetap bersabar dan berzikir kepada Allan malam dan siang, pagi dan sore.

Penyakitnya berlangsung lama, sehingga ia dijauhi oleh teman temannya dan diasingkan dari negerinya.

Tidak ada seorang pun yang menjenguknya, kecuali istrinya yang menungguinya dengan setia dan penuh kasih sayang, karena tidak bisa melupakan kebaikan nabi Ayyub kepadanya.

la bolak balik menuju ke tempat Ayyub untuk memenuhi segala kebutuhannya.

Pada suatu hari lemahlah keadaan istrinya dan berkuranglah hartanya, sehingga ia terpaksa bekerja pada orang lain dengan mendapat upah, untuk memberi makan nabi Ayyub dan menolongnya.

Istrinya tetap bersabar bersamanya, kendati mereka kehilangan harta dan anak, di tambah lagi dengan musibah yang menimpa suaminya dan ketiadaan uang, sehingga ia harus bekerja sesudah merasakan kebahagiaan dan kenikmatan.

Semua ini bagi Ayyub hanya menyebabkan semakin bertambahnya kesabaran. Harapan, pujian dan rasa syukur nabi Ayyub kepada Allah, akhimya dibuat perumpamaan bagi orang-orang yang sabar seperti kesabaran Nabi Ayyub as. Juga dibuat perumpamaan orang yang mengalami macam-macam cobaan seperti cobaan Ayyub.

Para ulama berbeda pendapat mengenai masa cobaannya, ada yang mengatakan 3 tahun dan ada yang mengatakan 7 tahun beberapa bulan dan ada yang mangatakan 18 tahun.

Diriwayatkan bahwa istrinya berkata:

"Hai Ayyub, seandainya engkau berdoa kepada Tuhanmu, niscaya Dia akan membebaskanmu." 

Ayyub menjawab:

"Aku telah hidup 70 tahun dalam keadaan sehat, sedang itu sangat sedikit bagi Allah jika aku bersabar untuknya 70 tahun."

Diriwayatkan pula bahwa setiap ditimpa musibah ia mengucapkan:

"Ya Allah, Engkau yang mengambil dan Engkau yang memberi."

Ahli-ahli sejarah telah meriwayatkan banyak cerita tentang Ayyub yang bahannya diambil dari kitab nabi Ayyub. Juga dari tafsir Yahudi terhadap Taurat yang bernama Hajadah. Bahan tersebut tidak dipakai oleh ulama Islam yang bisa dipercaya, lantaran banyaknya campuran di dalamnya dan banyak riwayat selundupan. Sebagian ahli tafsir telah mengritik macam bencana yang menimpa Ayyub, hingga menyebabkan ia dihindari orang, diusir dari rumahnya ke luar kota di dekat tempat sampah, dan tidak ada yang berhubungan dengannya kecuali istrinya yang membawakan bekal dan makanan.

Maka semua itu berasal dari Isra'iliyat yang wajib diyakini kedustaan-nya, karena ia bukan sandaran yang benar dan mendukung riwayat tersebut.

Di samping itu, karena di antara syarat-svarat kenabian ialah tidak adanya penayakit-penyakit yang membuat orang lari dari nabi itu, sebab apabila nabi itu demikian, maka ia pun tidak dapat berhubungan dengan masyarakat dan tidak dapat menyampaikan syariat atau hukum-hukumnya.

Nabi Ayyub dalam Al-Qur'an

Al-Qur'an menjelaskan gangguan yang menimpa tubuh Ayyub. la berdoa kepada Tuhannya yang membebaskannya dari bencana dan mengembalikan keluarganya keapdanya.

Allah SWT. berfirman:

Ingatlah kisah Ayyub ketika ia berdoa kepada Tuhannya:"Wahai Tuhanku, aku ditimpa kesusahan (penyakit) sedangkan Engkau adalah maha penyayang di antara penyayang." Lalu Kami kabulkan permintaannya dan Kami hilangkan bencana yang menimpa dirinya, dan Kami gantikan keluarganya dengan berlipat Banda sebagai rah mat dari Kami, supaya menjadi peringatan bagi orang-orang yang menyembah Kami. (Q.S. Al-Anbiya': 83-84)

"Ceritakan riwayat hamba Kami Ayyub ketika ia berseru kepada Tuhannya:  

"Aku ditimpa kepayahan dan penyakit yang disebakan setan."  

Maka Allah berfirman kepadanya: 

"Hentakkanlah kakimu di bumi, niscaya timbul air yang sejukuntuk mandi dan minum." (Q.S. Shad: 41-42)

Cara penyembuhannya dijelaskan oleh firman Allah Ta'ala:

"Hentakkanlah kakimu ke bumi, hai Ayyub."

Maka Allah memancarkan air dingin dan menyuruhnya mandi dan minum dari situ, sehingga Allah menyingkirkan penyakit yang menimpa tubuhnya lahir dan batin.

Pembatalan Sumpah

Ayyub bersumpah dalam sakitnya, bahwa ia akan memukul istrinya dengan 100 kali dera jika ia sembuh, karena istrinya pergi untuk salah satu tugas dan lambat menjalankan tugas itu.

Berhubung istrinya itu baik pelayanannya terhadap Ayyub, maka Allah menghalalkan sumpahnya dengan sesuatu yang remeh, yaitu dengan menyuruh Ayyub mengambil seikat tali jerami atau semacam itu dan memukulkannya sekali kepada istrinya, dan ini sama dengan pukulan seratus kali dera, sehingga terlaksanalah sumpahnya. Ini merupakan jalan keluar bagi siapa yang bertakwa kepada Allah dan taat kepada-Nya, terutama dalam hak istrinya yang saleh dan sabar.

Allah Swt. berfirman:

"Ambillah seikat jerami dan pukullah dengannya, maka tidaklah engkau berdosa (dalam melaksanakan sumpahmu)." 

Posting Komentar untuk "Kisah Kesabaran Nabi Ayyub As Mengahadapi ujian "