Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Nabi Hud Dan Kaum Aad

 

Kisah Nabi Hud Dan Kaum Aad

Nabi hud berdakwah kepada kaum aad supaya menyembah Allah dan meninggalkan penyembahan berhala 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَإِلٰى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا  ۗ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِّنْ إِلٰهٍ غَيْرُهُۥٓ  ۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ

"Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) Hud, saudara mereka. Dia berkata, Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Maka, mengapa kamu tidak bertakwa?"

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 65)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَإِلٰى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا  ۚ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِّنْ إِلٰهٍ غَيْرُهُۥٓ  ۖ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا مُفْتَرُونَ

"Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka, Hud. Dia berkata, Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. (Selama ini) kamu hanyalah mengada-ada."

(QS. Hud 11: Ayat 50)

Akan tetapi dakwah nabi hud dibalas dengan hinaan dan diremehkan oleh kaum aad, nabi hud memberitahukan kepada mereka bahwa ia adalah utusan dari Tuhan sekalian alam. 

Mengingatkan nikmat yang telah Allah berikan

Maka berkatalah Hud: "Apakah kamu merasa heran pada seseorang yang menyampaikan petunjuk dari Tuhanmu untuk memberi peringatan kepadamu akan akibat buruk, dengan sebab

kesesatan yang kamu jalani?. Tidakkah kalian ingat, Allah telah menjadikan kamu mewarisi bumi sesudah lenyapnya kaum Nuh yang dibinasakan Allah lantaran dosa-dosa mereka, dan menambahi kamu dengan kekuatan di badan dan kekuasaan?

Kenikmatan itu menghendaki kamu beriman kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya, bukan untuk mengingkariNya, maka nasihatku bagi kalian adalah agar kalian mengingat keutamaan Al lah atasmu, mudah-mudahan kamu beruntung dengan kebahagian di dunia dan di akhirat."

Akan tetapi kaum Hud tidak menunjukkan rasa syukur atas kenikmatan-kenikmatan Allah pada mereka, bahkan mereka tenggelam dalam syahwat-syawat dan kesombongan di bumi.

Maka berkatalah Hud kepada mereka: "Mengapa kamu mendirikan bangunan-bangunan yang tinggi untuk membanggakan diri, dan membangun istana-istana yang megah untuk menunjukkan orang-orang yang mengharapkan kekekalan di bumi, dan berbuat aniaya seperti penguasa-penguasa yang lalim dan tidak menyayangi ketika kamu marah, dan kamu lakukan hal itu dengan kekejaman orang-orang yang sombong?

Maka takutlah kamu kepada Allah dalam perkara yang diperintahkan Allah kepadamu dan takutlah kamu kepadaku untuk memenuhi petunjuk yang kuserukan kepadamu.

Seruan Bertobat

Hujan pun tertahan dari kaum Hud selama tiga tahun, setelah ia mengajak mereka untuk mengikuti petunjuk dan sesudah mereka menjauhinya, dan itu merupakan peringatan bahwa siksa Allah bakal diturunkan atas mereka.

Dalam masa-masa ini Hud selalu menasihati kaumnya dan berkata kepada mereka: "Berdoalah kepada penciptamu agar mengampuni dosa-dosa kalian yang lampau, kemudian kembalilah bertobat kepada-Nya. Sesungguhnya jika kamu lakukan itu, maka Allah akan menurunkan hujan bagimu terus menerus, sehingga harta bendamu menjadi banyak, sebagaimana la menambahi kamu kekuatan di samping kekuatanmu sendiri, dan janganlah kamu berpaling dari ajakanku dengan tetap berada dalam kekafiran dan kejahatan."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَيٰقَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوٓا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَآءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلٰى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ

"Dan (Hud berkata), Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa."

(QS. Hud 11: Ayat 52) 

Keselamatan Kaum Mukminin dan Kebinasaan Orang-orang Kafir

Setelah tertahannya hujan selama 3 tahun, datang perintah Al lah untuk menurunkan siksaan atas kaum Hud setelah mereka mengingkari risalah nabi mereka dan terus menerus dalam kekafiran dan kesombongan. Kemudian Allah menyelamatkan Hud dan o rang-orang yang beriman dari siksaan itu dan membinasakan kaum yang berbuat kejahatan.

Adapun keselamatan Hud dan pengikutnya yang beriman, dalam Al-Qur'an tidak dijelaskan. Sebagian ahli sejarah berpendapat, bahwa keselamatan Hud adalah dengan menjauhi kaumnya setelah ia putus asa karena dakwahnya tidak diterima oleh kaumnya. Kemudian ia pergi bersama orang-orang yang beriman menuju Makkah dan tinggal di sana sampai ia wafat dan dimakamkan di situ.

Adapun bencana yang diturunkan kepada kaum Aad, berupa angin kencang yang terus menerus selama tujuh malam delapan hari, sehingga binasalah mereka dan bertebaranlah mayat-mayat mereka di bumi seperti batang kurma yang tercabut dari akarnya dan binasalah mereka semua, tidak ada satu pun yang hidup di antara mereka kecuali rumah-rumah mereka.

Allah Swt berfirman: 

"Adapun kaum Aad, mereka itu dibinasakan oleh angin limbubu yang sangat dingin dan kencang. Dikirimkan kepada mereka selama tujuh malam delapan hari berturut-turut, lalu kamu lihat kaum itu bergelimpangan seolah-olah mereka itu batang pohon kurma yang tumbang dan kosong dalamnya. Apakah engkau melihat ada yang masih hidup di antara mereka?"

(Q.S. Al-Haqqah: 6-8)


Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Hud Dan Kaum Aad"