Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Nabi Isa As Lengkap dan Singkat

Kisah Nabi Isa As Lengkap dan Singkat


antara kekuasaan Allah adalah menciptakan Adam tanpa bapak dan ibu, menciptakan Hawa tanpa ibu dan menciptakan Isa tanpa bapak dan ibu, serta menciptakan manusia yang lain dari bapak dan ibu

Ketika Allah Ta'ala hendak menciptakan Nabi Isa as., la mengutus malaikat Jibril dalam bentuk manusia kepada Maryam. Pada waktu itu Maryam sedang menyendiri di suatu tempat di sebelah timur rumahnya.

Tatkala melihat Jibril, ia pun memohon perlindungan kepada Allah supaya Jibril menjauh darinya. Jibril menjawab, bahwa ia adalah utusan Allah yang datang kepadanya untuk mengaruniainya seorang anak lelaki yang akan menjadi nabi, "Sesungguhnya aku adalah utusan Tuhanmu untuk mengaruniaimu seorang anak yang suci," kata Jibril. Maryam menjawab: "Bagaimana aku bisa mempunyai anak, sedang manusia tidak pernah menyentuhku dan bukanlah aku seorang yang berbuat keji."

Jibril menjawab: "Ini adalah suatu perkara yang remeh bagi Tuhan mu. Dia menghendaki hal itu agar menjadi tanda bagi manusia atas kekuasaan-Nya dan sebagai rahmat bagi siapa yang beriman kepada Nya dan la telah memutuskan untuk menjadikannya dan itu pasti terjadi."

Akhirnya Maryam pun hamil, hingga tiba waktu bersalin. la pun mendatangi sebuah pohon kurma dan melahirkan di bawahnya. Kemudian ia pergi membawa bayi Isa kepada kaumnya, maka mereka menyangka bahwa bayi itu adalah hasil hubungan gelap

Orang-orang ingin menghukum Maryam dengan merajamnya. Maka Maryam pun memberi isyarat kepada mereka untuk bertanya kepada bayinya.

Orang-orang itu berkata: "Bagaimana kami bisa berbicara dengan seorang bayi?" Ternyata bayi Isa menjawab: "Sesungguhnya aku adalah hamba Allah, Dia memberikan kepadaku Al-Kitab (Injil), menjadikan aku sebagai nabi dan memberkati aku di manapun aku berada. Serta berwasiat kepadaku agar aku mengerjakan salat, mengeluarkan zakat selama aku hidup, berbakti kepada ibuku dan tidak menjadikan aku sebagai orang sombong yang sengsara. Dan selamatlah atasku pada hari aku dilahirkan dan hari ketika aku mati serta hari aku dibangkitkan dalam keadaan hidup."

Setelah itu barulah orang-orang menyadari kesucian Maryam.

Kenabian Isa as.

Allah mengutus Isa sebagai nabi ketika ia mencapai umur 30 tahun, sesudah menerima wahyu dari Tuhanya dan mengajarinya Taurat dan Injil.  

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَيُعَلِّمُهُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرٰىةَ وَالْإِنْجِيلَ

"Dan Dia (Allah) mengajarkan kepadanya ('Isa) Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 48) 

Mulailah Isa menyampaikan ajarannya sebagai rasul, mengajak mereka untuk mengikutinya, dan berusaha mengembalikan bangsa Yahudi dari penyelewengan, mencegah mereka dari kesesatan, menerangkan kepada mereka apa-apa yang mereka persoalkan berupa perbuatan halal dan haram, serta menghalalkan bagi mereka sebagian yang telah diharamkan atas mereka. (Q.S. Az-Zukhruf: 63-64)

Pemberitahuan Tentang Kedatangan Muhammad Saw.

Di antara tugas Isa adalah memberitahukan tentang kedatangan utusan Allah yang datang sesudahnya bernama Ahmad, yakni Muhammad Saw.

Allah Swt berfirman, menceritakan apa yang diucapkan Isa: 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يٰبَنِىٓ إِسْرٰٓءِيلَ إِنِّى رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَىَّ مِنَ التَّوْرٰىةِ وَمُبَشِّرًۢا بِرَسُولٍ يَأْتِى مِنۢ بَعْدِى اسْمُهُۥٓ أَحْمَدُ   ۖ فَلَمَّا جَآءَهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ قَالُوا هٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ

"Dan (ingatlah) ketika 'Isa putra Maryam berkata, "Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Namun ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, "Ini adalah sihir yang nyata.""

(QS. As-Saff 61: Ayat 6)

Isa menyebutkan nama Muhammad dengan perkataan nabi dan Mesiya serta dengan kata Paraclet.

Paraclet berasal dari kata Yunani Pireclatus yang terdapat dalam Injil terjemahan Yunani. Makna Pireclatus dalam bahasa Yunani adalah Muhammad dan Ahmad.

Al-Allamah Abdul Wahhab An-Najjar bertanya kepada pengarang kitab Kisah Nabi-Nabi, Dr. Carloni Lino, seorang orientalis Itali tentang arti kata Pireclatus.

Maka ia menjawab: "Sesungguhnya para pendeta mengatakan kata itu artinya Penghibur.

Abdul Wahhab kembali bertanya: "Saya bertanya kepada Dr. Carloni Lino yang telah memiliki titel doktor dalam ilmu sastra, dan bukan bertanya kepada seorang pendeta."

la menjawab: "Artinya ialah, yang memiliki banyak pujian." Abdul Wahhab bertanya lagi: "Apakah kata itu sesuai dengan kata kerja Ahmad?" Dr. Carloni menjawab: "Ya."

Pembantu-pembantu Isa

Tatkala Isa mendapati bahwa kaumnya masih tetap membangkang dan kafir terhadap ajarannya, kecuali sedikit saja, maka ia pun berseru kepada kaumnya: "Siapakah yang mau menjadi pembantu-pembantuku untuk membela ajaran Allah?"

Maka murid-muridnya yang beriman menyambut seruannya dan mengumumkan keimanan mereka dengan berani, sedangkan mereka itu sedikit sekali.

Pembantu-pembantu dekat Nabi Isa as. dinamakan Al-Hawariyin dan mereka berjumlah dua belas orang laki-laki.  

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


فَلَمَّآ أَحَسَّ عِيسٰى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنْصَارِىٓ إِلَى اللَّهِ   ۖ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ ءَامَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ


fa lammaaa ahassa 'iisaa min-humul-kufro qoola man angshooriii ilalloh, qoolal-hawaariyyuuna nahnu angshoorulloh, aamannaa billaah, wasy-had bi-annaa muslimuun

"Maka ketika 'Isa merasakan keingkaran mereka (Bani Israil), dia berkata, "Siapakah yang akan menjadi penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyun (sahabat setianya) menjawab. Kamilah penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang muslim."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 52)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

رَبَّنَآ ءَامَنَّا بِمَآ أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشّٰهِدِينَ

robbanaaa aamannaa bimaaa angzalta wattaba'nar-rosuula faktubnaa ma'asy-syaahidiin

"Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang Engkau turunkan dan kami telah mengikuti Rasul, karena itu tetapkanlah kami bersama golongan orang yang memberikan kesaksian.""

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 53)


Mukjizat nabi Isa as

Pemuka-pemuka agama merasa adanya bahaya yang mengancam mereka, maka Isa mencela perbuatan mereka yang menjerumuskan diri dalam syahwat dan kesenangan-kesenangan duniawi, kemudian ia pun menyingkap rahasia mereka dan menyebarkan kerendahan kerendahan budi mereka di antara manusia 

Maka mereka pun sepakat untuk menentang dan mendusta kannya, serta menekan untuk menuntut Isa agar menunjukkan sesuatu yang menguatkan risalahnya, sehingga Allah mengukuhkannya dengan mukjizat-mukjizat yang cemerlang, yaitu:

1. Membuat burung dari tanah kemudian meniupnya, sehingga menjadi burung yang sebenarnya dengan seizin Allah. 

2. Mengusap orang buta yaitu orang yang dilahirkan dalam keadaan buta-, sehingga orang buta dapat melihat kembali dengan izin Allah.

3. Mengusap orang yang menderita penyakit belang, sehingga sembuh dengan izin Allah. 

4. Menghidupkan orang mati dengan izin Allah (dengan seruan atau sentuhan)

5. Pemberitahuan kepada orang-orang tentang apa-apa yang mereka makan dan mereka simpan di rumah-rumah mereka. (Q.S. Ali Imran: 40-50)

Permusuhan Orang-orang Yahudi Terhadap Isa

Kendati adanya mukjizat-mukjizat Isa yang luar biasa itu, namun orang-orang Yahudi yang hidup pada zaman itu berhati keras, se hingga mereka memusuhinya dan mulai bekerja mencegah orang orang untuk mendengarkan dakwahnya serta mengadakan persekongkolan melawan Isa.

Ketika mereka tidak berdaya dalam menghalangi dakwah Isa, karena banyak orang-orang yang lemah dan fakir miskin mengikuti ajarannya, mulailah mereka menghasut orang-orang Romawi dan membuat mereka curiga, bahwa dakwah Isa dapat melenyapkan kekuasaan kaisar.

Demikianlah mereka berhasil membuat hakim Romawi mengeluarkan perintah untuk menangkapnya dan memutuskan hukuman mati dengan cara disalib.

Tentara Romawi mulai mencarinya. Di antara para sahabatnya terdapat seorang munafik yang mengkhianatinya.

Maka Allah menyerupakan dia dengan Isa, sehingga tentara tentara itu menangkapnya sedangkan Isa sendiri telah di selamatkan Allah. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ   ۚ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِى شَكٍّ مِّنْهُ   ۚ مَا لَهُمْ بِهِۦ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ   ۚ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا

wa qoulihim innaa qotalnal-masiiha 'iisabna maryama rosuulalloh, wa maa qotaluuhu wa maa sholabuuhu wa laaking syubbiha lahum, wa innallaziinakhtalafuu fiihi lafii syakkim min-h, maa lahum bihii min 'ilmin illattibaa'azh-zhonni wa maa qotaluuhu yaqiinaa

"dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah." Padahal, mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan 'Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) 'Isa, selalu dalam keraguraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya,"

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 157)

Akhir Kehidupan Isa

Apabila Isa tidak disalib, bagaimanakah akhir dari kehidupannya setelah itu? Jawab atas hal itu ialah firman Allah Ta'ala: "Tidaklah mereka membunuhnya dengan keyakinan, akan tetapi Allah mengangkatnya kepada-Nya."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

إِذْ قَالَ اللَّهُ يٰعِيسٰىٓ إِنِّى مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَىَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوٓا إِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ   ۖ ثُمَّ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

iz qoolallohu yaa 'iisaaa innii mutawaffiika wa roofi'uka ilayya wa muthohhiruka minallaziina kafaruu wa jaa'ilullaziinattaba'uuka fauqollaziina kafaruuu ilaa yaumil-qiyaamah, summa ilayya marji'ukum fa ahkumu bainakum fiimaa kungtum fiihi takhtalifuun

"(Ingatlah), ketika Allah berfirman, "Wahai 'Isa! Aku mengambilmu dan mengangkatmu kepada-Ku, serta menyucikanmu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat. Kemudian kepada-Ku engkau kembali, lalu Aku beri keputusan tentang apa yang kamu perselisihkan.""

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 55) 

Arti mematikanmu ialah Aku menetapkan ajalmu dan tidak menjadikan seseorang yang akan membunuhmu, maka di sini menunjukkan terpeliharannya Al-Masih dari musuh-musuhnya. Kebanyakan ahli tafsir menyebutkan bahwa Allah mengangkat Isa dengan tubuh dan ruhnya kepada-Nya.

Dalam hadis-hadis sahih disebutkan, bahwa Isa akan turun ke bumi sebagai salah satu tanda hari kiamat. Turunnya Isa di tengah tengah umat Islam, akan menghukum dengan syariat Islam yang bersumber dari Kitab Allah (Al-Qur'an), yaitu membersihkan bumi dan memenuhinya dengan keadilan setelah dipenuhi dengan kezaliman.

Pendapat kedua dari para ahli tafsir ialah, bahwa Isa hidup hingga Allah mematikan dia, sebagaimana Allah mematikan nabi-nabi-Nya. Yang jelas dalam hal pengangkatan sesudah kematian, ada dalam firman Allah Ta'ala ("Akan tetapi Allah mengangkatnya kepada-Nya"), ialah pengangkatan derajat di sisi Allah sebagaimana Allah berfirman kepada Idris: "Dan Kami angkat dia ke tempat yang tinggi." (Q.S.Maryam: 57)

Kalau begitu kemana perginya Isa dan apa yang diperbuatnya?

Jawabnya ialah, bahwa Allah merahasiakan halnya dan tidak menjelaskannya kepada kita, maka kita serahkan ilmunya kepada Allah.

Keesaan Allah dalam Dakwah Isa as.

Apabila kita ikuti ayat-ayat Al-Qur'anul Karim yang menyebut Isa dan agamanya, maka kita dapati bahwa Al-Qur'an memuat bahwa Isa adalah utusan Allah untuk memberi hidayah kepada makhluk-Nya serta mengajak kepada pengesaan Allah dan pengesaan dalam ibadah.

Maka ibadah itu harus bagi Allah semata-mata, tauhid itu dalam zat Allah dan sifat-sifat-Nya. Zat-Nya tidak tersusun dan sifat-sifat Nya tidak ada yang bisa disamai dan la suci dari mempunyai anak. (Q.S. An-Nisa': 170)


Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Isa As Lengkap dan Singkat"