Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Nabi Ishaq As dan Ya'qub As

 

Kisah Nabi Ishaq As dan Ya'qub As

Kenabian Ishaq dan Ya'qub

Ishaq as. adalah putra Ibrahim as. dari istrinya Sarah. Dari keturunannya itu muncul nabi-nabi Bani Israel, di antaranya adalah putranya Ya'qub as.

Kenabian itu terdapat dalam keturunan Ibrahim dari kedua Putra. nya Ismail dan Ishaq sebagaimana firman Allah Swt.:

"Kami telah menjadikan dalam keturunannya (Ibrahim) kenabian dan Al-Kitab."

Al-Qur'an telah memuat kenabian Ishaq. Ia termasuk orang yang saleh dan Allah mengkhususkannya dengan berkah-Nya, sebagaimana Allah telah mengkhususkan bapaknya dan malaikat memberitahu bapaknya Ibrahim mengenai hal itu.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَبَشَّرْنٰهُ بِإِسْحٰقَ نَبِيًّا مِّنَ الصّٰلِحِينَ

"Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh."

(QS. As-Saffat 37: Ayat 112)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَبٰرَكْنَا عَلَيْهِ وَعَلٰىٓ إِسْحٰقَ  ۚ وَمِنْ ذُرِّيَّتِهِمَا مُحْسِنٌ وَظَالِمٌ لِّنَفْسِهِۦ مُبِينٌ

"Dan Kami limpahkan keberkahan kepadanya dan kepada Ishaq. Dan di antara keturunan keduanya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang terang-terangan berbuat zalim terhadap dirinya sendiri."

(QS. As-Saffat 37: Ayat 113)

Sebagaimana Allah menyebutkan kenabian Ya'qub dengan firman-Nya kepada rasul-Nya Muhammad Saw.: 

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah menurunkan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi sesudahnya, dan Kami telah turunkan wahyu kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq dan Ya'qub serta cucu-cucunya."

Allah Swt menyuruh nabi-Nya Muhammad untuk mengingat hamba-hamba-Nya Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub serta kekuatan mereka dalam ketaatan dan kenikmatan-kenikmatan yang diberikan Allah Ta'ala kepada mereka berupa kenabian, dan Allah telah memilih mereka dengan sebab sifat-sifat mulia berupa keadaan mereka yang selalu ingat akan akhirat.

Oleh karena itu mereka termasuk orang-orang yang terpilih di sisi Allah di antara putra-putra bangsa mereka. (Q.S. Shad: 45-47)

Dalam nash Al-Qur'an ini terdapat pelajaran bagi orang mukmin, bahwa akhirat adalah tujuan utamanya, maka ia pun mengerjakan amal-amal saleh untuk memperoleh perlindungan Allah dan keberuntungan mendapatkan keridhaan-Nya.

tentang Kehidupan Ishaq dan Ya'qub

Al-Qur'an tidak menyebutkan sesuatu tentang kehidupan Ishaq yang khusus dan tidak pula tentang kehidupan putranya Ya'qub kecuali yang disebut-Nya tentang kehilangan putranya Yusuf dan peristiwa-peristiwa yang terjadi mengenai hal itu yang akan kami sebutkan semuanya dalam kisah Yusuf as.

Di sini akan kami sebutkan secara ringkas riwayat ahli Kitab mengenai Ishaq dan Ya'qub.

Tatkala Ibrahim merasa ajalnya hampir tiba, Ishaq belum kawin dan bapaknya tidak ingin mengawinkannya dengan perempuan Kana'an yang tidak mengenal Allah dan asing di dalam keluarganya. 

Oleh karena itu Ibrahim menugaskan salah seorang pelayan yang mengurusi rumahnya agar pergi ke Harran di Iraq dan membawa seorang perempuan dari keluarganya. Pelayan itu pergi dengan pemeliharaan Allah dan tibalah ia di Harran dan jatuhlah pilihannya atas Rafqah binti Batuwael bin Nahur saudara Ibrahim as. Jad: Rafqah adalah putri keponakan Ibrahim, kemudian pelayan itu membawanya ke tempat Ibrahim dan mengawinkannya dengan Ishaq Setelah lewat 20 tahun dari perkawinannya, Ishaq dikaruniai dua anak kembar, yang pertama bernama Aisu (orang Arab menamakan nya Al-Aish), keduanya keluar dari perut ibunya dengan memegangi kaki saudaranya, sehingga yang kedua dinamakan Ya'qub yang juga bernama Israel

Ishaq lebih mencintai Al-Aish karena ia lahir duluan, dan ibunya Rafqah lebih mencintai Ya'qub karena ia lebih kecil. Pada suatu hari Ishaq menginginkan suatu makanan dan minta kepada Aish untuk mengambilkannya, maka Ya'qub lebih dulu mengambilkan untuk bapaknya dengan persetujuan ibunya, kemudian Ishaq memakannya dan mendoakannya.

Ketika Aish mengetahui hal itu, ia pun marah kepada saudaranya dan mengancamnya. Tatkala ibunya mengetahui, ia pun memberi isyarat kepada Ya'qub agar pergi mengunjungi saudara ibunya Laban di kota Haran Iraq dan tetap tinggal di sana hingga kemarahan saudaranya menjadi reda, dan supaya ia kawin dengan putri paman nya.

Ibunya minta kepada Ishaq agar menyuruhnya melakukan hal itu, menasihati serta mendoakannya.

Maka pergilah Ya'qub ke tempat tinggal pamannya Laban dan tinggal di situ mengabdi kepadanya. Sebagai imbalannya, Ya'qub menginginkan kawin dengan putrinya yang bernama Rachel, akan tetapi pamannya mengawinkan dengan putrinya yang besar bernama Liyah

Ketika tiba waktu pagi, Ya'qub berkata kepada pamannya "Sebenarnya aku meminta putrimu Rachel dan ia adalah yang tercantik di antara keduanya."  

Maka berkatalah pamannya kepadanya: "Bukanlah kebiasaan kami mengawinkan yang kecil sebelum yang besar dan jika engkau menyukai saudaranya, maka bekerjalah tujuh tahun lagi supaya aku kawinkan engkau dengannya."

Ya'qub bekerja 7 tahun lagi agar dapat dikawinkan dengan Rachel, hal itu sudah menjadi kebiasaan dalam ajaran agama mereka. Laban telah memberikan kepada masing-masing putrinya seorang sahaya perempuan. Kepada putrinya yang bernama Liyah ia memberikan sahaya perempuan bernama Zulfa dan kepada Rachel ia memberikan sahaya bernama Balhah, kemudian masing-masing memberikan sahayanya kepada Ya'qub. Dengan demikian Ya'qub mempunyai 4 istri dan dari mereka ia dikaruniai 12 orang anak

  • Dari istrinya Liyah ia dikaruniai: Ruben, Syam'un, Levi, Yahuda, Yasakir, dan Zabulon.
  • Dari istrinya Rachel ia dikaruniai: Yusuf dan Benyamin.
  • Dari Isterinya Balhah ia dikaruniai: Daan dan Naftali.
  • Dari istrinya Zulfa ia dikaruniai: Jaad dan Asyir.

Setelah 20 tahun tinggal bersama pamannya Laban, Ya'qub pun minta izin darinya untuk kembali kepada keluarganya dan pamannya mengizinkannya.

Tatkala Ya'qub hampir tiba di negeri Kana'an (Palestina), tahulah ia bahwa saudaranya siap menemuinya dengan 400 orang, sehingga Ya'qub merasa takut dan mendoakannya serta menyiapkan hadiah besar bagi saudaranya yang di kirimkan bersama orang-orangnya. Maka lunaklah hati Aish ketika melihat hadiah pemberian saudaranya dan ditinggalkanlah tempat itu bagi saudaranya, lalu pergilah ia ke gunung Sa'ir. Adapun Ya'qub, maka ia pergi kepada ayahnya Ishaq dan tinggal bersama di kota Hebron yang di kenal dengan nama Al-Khalil Ishaq hidup selama 180 tahun dan di makamkan di gua tempat bapaknya (Ibrahim) dimakamkan di kota Al-Khalil. 

Cucu-cucu (Al-Asbath)

Mereka adalah anak-anak Ya'qub yang berjumlah 12 orang atau cucu-cucu dari putranya.

As-Sibith dari bangsa Yahudi adalah seperti suku dari bangsa Arab. Mereka adalah orang-orang yang berasal dari satu bapak dan

masing-masing anak Ya'qub menjadi bapak bagi Sibith Bani Israel

Maka seluruh bani Israel berasal dari anak-anak Ya'qub yang ber jumlah 12 orang

Dalam suku-suku ini telah tampak kenabian dalam bentuk seperti berikut:

Suku (Sibith) Levi, di kalangan mereka terdapat nabi-nabi Musa, Harun, Ilyas dan Ilyasa'.

Suku (Sibith) Yahuda, di kalangan mereka terdapat nabi-nabi Dawud, Sulaiman, Zakariya, Yahya, dan Isa.

Suku (Sibith) Benyamin, di kalangan mereka terdapat nabi Yunus.

Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Ishaq As dan Ya'qub As"