Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Beberapa Keistimewaan Hari Jum'at yang Perlu Diketahui

Beberapa Keistimewaan Hari Jum'at yang Perlu Diketahui

Apa Saja Keistimewaan Hari Jumat? 

Hari Jumat memiliki keistimewaan dan dikenal sebagai sayyidul ayyam atau tuannya hari, hari dimana Seluruh umat Islam pada hari Jumat melaksanakan shalat Jumat secara berjamaah. Shalat Jumat dilaksanakan pada waktu Zhuhur. Hari Jumat merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Pada Hari Jum'at terdapat banyak keistimewaan, di antaranya sebagai berikut

1. Hari Jumat adalah hari terbaik di antara hari lain sepekan

Jum'at disebut sayyidul ayyam itulah kenapa pada hari Jumat adalah hari paling utama dari semua hari dalam perspektif Islam Hal demikian seperti dikatakan Rasulullah SAW, "Sungguh hari Jumat adalah tuannya hari-hari dan yang paling agung di sisi Allah" (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

2. Hari Jumat hari diciptakannya Nabi Adam AS.

Sebagaimana kita ketahui bahwa nya nabi Adam as adalah manusia yang pertama diciptakan oleh Allah SWT. 

Allah berfirman kepada para Malaikat:

“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. 

Kemudian mereka berkata:

“Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” 

Allah  berfirman:

“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (QS. Al-Baqarah: 30) 

3. Hari Jumat merupakan hari dimasukkannya Nabi Adam AS ke dalam surga.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Artinya: Sebaik-baik hari di mana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukkan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at.

4. Hari Jumat merupakan hari dikeluarkannya Nabi Adam AS dari surga. 

Disebutkan, bahwa nabi Adam adalah manusia ciptaan Allah SWT Awalnya, dia bersama Hawa (istrinya) menjalani kehidupan di surga, kemudian diturunkan Allah ke bumi untuk menjadi khalifah. Bersama istri dan keturunannya, Adam menjadi penghuni dan pengelola bumi.

Kisah diturunkannya Adam ke bumi, diawali saat Adam dan Hawa memakan buah khuldi di surga. Allah melarang keduanya untuk memakan buah khuldi. ''Dan Kami berfirman; ''Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini (khuldi--Red), yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.'' (QS 2:35).

''Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: ''Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi (kekekalan) dan kerajaan yang tidak akan binasa?'' (QS 20:120).

Keduanya pun terbujuk dengan rayuan Iblis, hingga mereka memakan buah khuldi tersebut. ''Maka, keduanya memakan buah tersebut, lalu tampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia.'' (QS 20:121).

5. Hari Jumat merupakan hari diterimanya taubat Nabi Adam AS oleh Allah SWT. 

Adam dan Hawa menyampaikan taubatnya. “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A'raf:23).

Allah menerima tobat Nabi Adam kendati tetap menyuruhnya pergi dari surga. Pertobatan Adam diterima Alah itu termaktub dalam surat Al-Baqarah ayat 36-37

6. Hari Jumat merupakan hari wafatnya Nabi Adam AS. 

Nabi Adam memulainya dengan mengajukan permintaan terakhir kepada putra-putranya, yakni ingin memakan buah surga. Permintaan ini sulit bila harus dimaknai secara harfiah, karena di alam dunia yang serbafana ini buah surga mustahil ditemukan. Surga hanya ada di alam akhirat. Sebab itulah, ada ulama yang menafsirkan bahwa permintaan akan buah surga merupakan isyarat bahwa Nabi Adam tengah dilanda rindu akan kebahagiaan surgawi yang pernah beliau tinggali sebelum turun ke bumi. Inilah sinyal bahwa kawafatan beliau semakin dekat. Meski demikian, sebagai anak berbakti, para putra Nabi Adam tetap berangkat mencarikan buah surga. Namun, tak jauh usai meninggalkan sang ayah, perjalanan mereka diadang oleh sejumlah lelaki.

Wahai anak-anak Adam, apa yang kalian cari? Atau apa yang kalian mau? Dan ke mana kalian pergi?  

Mereka menjawab, "Bapak kami sakit, beliau ingin makan buah dari Surga." "Pulanglah, karena ketetapan untuk bapak kalian telah tiba," pinta para lelaki itu yang ternyata adalah para malaikat yang sedang menjelma manusia. Di tangan mereka sudah tersedia kafan, wewangian, serta sejumlah perangkat yang lazim diperlukan untuk menggali kubur: kapak, cangkul, dan sekop. 

Saat para malaikat itu datang, Hawa melihat dan mengenali mereka, maka ia pun berlindung kepada Nabi Adam. "Menjauhlah dariku. Aku pernah melakukan kesalahan karenamu. Biarkan aku dengan malaikat Tuhanku tabâraka wa ta'âlâ," kata Nabi Adam kepada Hawa. Para malaikatlah yang mencabut nyawa Nabi Adam, lantas memandikannya, mengkafaninya, memberinya wewangian, menyiapkan liang lahad, juga menshalatinya. Selanjutnya mereka turun ke kuburnya, memasukkan jenazah Adam ke dalam, lalu mereka meletakkan bata di atasnya. Usai naik ke atas kubur, mereka pun menimbunnya dengan batu. Mereka berseru, "Wahai anak cucu Adam, ini adalah sunnah kalian."

7. Hari Jumat merupakan salah satu hari terjadinya kiamat. 

Al-Imam al-Syafi’i dan al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa’ad bin ‘Ubadah sebuah hadits:


سَيِّدُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَهُوَ أَعْظَمُ مِنْ يَوْمِ النَّحَرِ وَيَوْمُ الْفِطْرِ وَفِيْهِ خَمْسُ خِصَالٍ فِيْهِ خَلَقَ اللهُ آدَمَ وَفِيْهِ أُهْبِطَ مِنَ الْجَنَّةِ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيْهِ تُوُفِّيَ وَفِيْهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ الْعَبْدُ فِيْهَا اللهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ إِثْمًا أَوْ قَطِيْعَةَ رَحِمٍ وَفِيْهِ تَقُوْمُ السَّاعَةُ وَمَا مِنْ مَلَكٍ مُقّرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيْحٍ وَلَا جَبَلٍ وَلَا حَجَرٍ إِلَّا وَهُوَ مُشْفِقٌ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ


“Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung dari pada hari raya kurban dan hari raya Fithri. Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan. Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi. Pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat. Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali shilaturrahim. Hari kiamat juga terjadi di hari Jumat. Tiada Malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jumat”.

8. Hari Jumat merupakan salah satu hari dikabulkannya doa orang yang memohon kepada-Nya. 

9. Hari Jumat merupakan hari disyariatkannya pelaksanaan ibadah shalat Jumat. 

Hari Jum'at disyariatkan untuk melaksanakan shalat Jum'at sebagaimana perintah Allah SWT dalam Al Qur'an surat Al jumuah Ayat 9

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا إِذَا نُودِىَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلٰى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ   ۚ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

yaaa ayyuhallaziina aamanuuu izaa nuudiya lish-sholaati miy yaumil-jumu'ati fas'au ilaa zikrillaahi wa zarul baii', zaalikum khoirul lakum ing kungtum ta'lamuun

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari Jum'at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

(QS. Al-Jumu'ah 62: Ayat 9)



Posting Komentar untuk "Beberapa Keistimewaan Hari Jum'at yang Perlu Diketahui"