Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berbahagia Menyambut Bulan Ramadhan

 

Berbahagia Menyambut Bulan Ramadhan

Bergembira dengan datangnya bulan suci ramadhan

Sebagai pemeluk agama Islam, agama yang diridlai Allah, dan dibawa oleh Nabi Muhammad saw.. hendaklah kita menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan riang gembira, dan bersenang hati. Baik laki-laki. perempuan, kaya atau miskin, berpangkat atau tidak, orangtua atau bahkan anak-anak sekali pun.

memasuki bulan suci ramadhan, bulan yang penuh dengan rahmah, bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh dengan magfirah. ramadan adalah bulan yang mempunyai rahasia keutamaan yang istimewa dimana setiap muslim diseluruh dunia bergembira ria, merasakan perasaan senang yang luar biasa menyambut bulan ramadhan.

 Muslim yang benar beriman, tentunya akan sangat bergembira mendengar Ramadhan akan datang. Sebab bulan mulia ini adalah bulan yang sangat dinanti-nantikan

Ungkapan kegembiraan itu bisa diwujudkan dalam bentuk berlapar-lapar puasa, mendirikan shalat sunnat tarawih dalam rangka pendekatan diri kepada Allah, memahami atau membaca Kitab Suci Al-Quran-lewat tadarus, dzikir dzikir, serta ikhlas-bersedekah

Contoh lain menyambut Ramadhan, yaitu membersihkan masjid atau mushalla atau surau. Bagi yang berhalangan puasa, menghormati orang yang berpausa, dengan tidak makan, minum atau merokok di hadapan orang banyak.

Keutamaan menyambut bulan Ramadhan dengan rasa senang. dijelaskap oleh Baginda Rasul dalam haditsnya sebagai berikut: 

أتاكم رمضان سيد الشهور فمرحبا به وأهلا جاء شهر الصيام بالبركات فاكرم به من زائر هو آت 

“Bulan Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan pelopor segala bulan, Marhaban bihi wa Ahlan. Bulan puasa telah datang dengan penuh berkah, maka muliakanlah bulan Ramadhan. (HR. Thabrani). 

Bahkan beliau memberi semangat para sahabatnya dalam menyambut bulan Ramadhan dengan ucapan: Sesungguhnya telah datang kepada kamu bulan Ramadhan, yaitu bulan yang diberkati. Allah memerintahkan kepada kamu untuk berpuasa di dalamnya. Dalam bulan itu semua pintu surga dibuka. Semua pintu neraka dikunci dan setan-setan dibelenggu. Di dalam bulan Ramadhan ada suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa tidak diberikan kebajikan kepadanya pada malam itu, berarti telah diharamkan baginya segala macam kebajikan.

Menyambut bulan Ramadhan tidak harus dengan membeli segala jenis makanan atau minuman yang enak-enak. lezat-lezat, sehingga memberatkan diri, karena telah sengaja memboroskan anggaran belanja keluarga.

Buanglah jauh-jauh kemubadziran-kemubadziran seperti itu, karena mubadzir, benar-benar merupakan perbuatan setan. Sambutlah Ramadhan dengan menghidup-hidupkan sunnah Rasul, memperbanyak peribadatan kepada Allah dalam rangka pendekatan diri kepada-Nya. 

dengan datangnya bulan Ramadhan ini, sudah sepatutnya bagi kita semua untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas iman dan ketakwaan kita serta mengisi bulan Ramadhan dengan segenap hal yang berguna, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain. Dan semoga kita semua diberikan kekuatan lahir dan batin untuk bisa melaksanakan puasa dengan sebaik-baiknya

Umar bin Khathab ra.. sahabat Rasulullah adalah orang pertama kali mendapat gelar Amirul Mukminin, artinya pemimpin orang-orang mukmin. Umar, apabila telah tiba bulan Ramadhan, menyambut dengan kata-kata manis. "Selamat datang bulan yang akan membersihkan kami dari dosa dosa, karena Ramadhan semuanya baik, berpuasa di siang hari, malamnya bangun untuk beribadah, dan bersedekah di bulan ini nilainya sama dengan memberikan belanja untuk perjuangan jihad fisabilillah."

keistimewaan paling penting bulan Ramadhan

Dari seluruh keistimewaan Ramadhan, yang paling penting bagi kehidupan umat manusia terletak pada kewajiban untuk melaksanan puasa sebagaimana firman Allah SWT:

يا ايُّهَا الّذِيْنَ امَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلّكُمْ تَتَّقُوْنَ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS Albaqarah 2: 183)


Dalam ayat ini, tersirat makna bahwa sebenarnya puasa bukanlah ibadah yang baru dilaksanakan ketika kedatangan Islam akan tetapi sudah dilaksanakan jauh sebelumnya. Para pakar perbandingan agama mendapatkan data bahwa sebelum mengenal agama Samawi, orang-orang Mesir kuno, orang-orang Yunani dan Romawi telah mengenal puasa. Demikian juga dengan orang-orang Majusi, Budha, Yahudi dan Kristen. Dalam karyanya "al-Fahrasat" Ibnu Nadim menyebutkan bahwa orang-orang Majusi berpuasa tiga puluh hari dalam setahun. Mereka juga melakukan puasa-puasa sunnah yang ditujukan sebagai penghormatan kepada bulan, Mars dan Matahari. Sementara At-Thabari dalam tafsirnya, Jami` al-Bayan, menyebutkan bahwa seluruh pemeluk agama samawi (ahl kitab) diwajibkan oleh Allah untuk melaksanakan puasa.


والله أعلمُ بالـصـواب

Posting Komentar untuk "Berbahagia Menyambut Bulan Ramadhan"