Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad Saw

Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad Saw


Mukjizat Para Nabi dan Rasul

Allah Ta ala telah memperkuat nabi-nabiNya dan menolong mereka dengan inayah Ilahiyah berupa hal-hal yang tidak pernah diterima akal sebelumnya, yaitu berupa mukjizat yang diberikan kepada nabi nabi supaya mereka bisa memantapkan kebenaran yang mereka serukan. Dan mereka mengetahui bahwa la diutus oleh Allah

Hal-hal yang menguatkan ini dinamakan mukjizat atau bayyinah, karena ia adalah perbuatan-perbuatan di atas kemampuan manusia biasa dan di luar ruang lingkup kemampuan dan pengetahuan mereka sebagaimana ia bertentangan dengan sunnah-sunnah khusus mengenai materi dan hukum-hukum alam biasa. 

Lafad yang paling banyak digunakan adalah lafadz 'mukjizat. Dinamakan demikian karena ia merupakan perbuatan-perbuatan yang membuat manusia tidak mampu menerimanya. Para ulama mendefinisikan bahwa ia adalah perkara di luar kebiasaan yang diberlakukan Allah pada seorang nabi yang diutus untuk membuktikan kebenaran kenabiannya. Mukjizat-mukjizat ini mungkin pada zatnya, akal tidak menghalanginya dan kenyataan mendukungnya

Nabi menyampaikan petunjuk kepada umatnya yang disuruh Allah menyampaikannya. Di antara orang-orang itu ada yang bersih fitrahnya, maka ia pun menerima kebenaran ketika telah nyata baginya. Dan di antara mereka ada yang rusak fitrahnya, sehingga ia pun menjauh dari kebenaran dan dari cahaya hidayah sebagai pembangkangan dan kesombongan

Oleh karena itu hikmah Allah menghendaki dia mengukuhkan rasul-rasul-Nya dengan bukti-bukti yang membungkam mulut para penentang dan pembangkang, dan memutus alasan-alasan mereka serta mendirikan alasan terhadap mereka.

Mukjizat itu tidak datang dengan jalan mempelajari ilmu dan menjalani sebab-sebab yang mungkin dijalankan, sebagaimana halnya dalam sihir yang mempunyai sebab-sebab dan kaidah-kaidah yang bisa dipelajari oleh sementara orang, sehingga timbul darinya sihir yang menyerupai perbuatan-perbuatan yang luar biasa, sedang ia tidak termasuk hal itu.

Mukjizat Nabi Muhammad Saw.

Mukjizat-mukjizat tetap dengan macam ini hingga manusia mencapai kedewasaan dan kematangan akal, sehingga terwujudlah kehendak Allah yang mendatangkan kerasulan umum melalui rasul Nya Muhammad Saw. Maka la pun menguatkannya dengan mukjizat aqliyah yang kekal, yaitu Al-Qur'an yang menimbulkan mukjizat dengan susunan bahasa dan balaghoh-nya serta isinya yang meliputi petunjuk dan ilmu-ilmu pengetahuan. Dan digunakan oleh Nabi Muhammad Saw. untuk menantang bahasa Arab agar mereka membuat satu surah seperti Al-Qur'an, maka mereka pun tidak mampu, dan mereka adalah orang-orang yang tersohor dengan kefasihan dan kecakapan dalam seni sastra.

Mukjizat Nabi Muhammad Saw. mempunyai keistimewaan dibandingkan dengan mukjizat terdahulu, bahwa ia adalah mukjizat yang hidup kekal sepanjang masa dalam jangkauan setiap peneliti dan setiap pencari kebenaran untuk menyentuhnya, sementara mukjizat nabi-nabi merupakan peristiwa-peristiwa yang sudah habis dan hanya dilihat oleh orang-orang yang hidup bersama nabi-nabi itu dan tidak dilihat oleh orang-orang sesudah mereka

la hanya sampai melalui pendengaran dan riwayat, hal itu bisa menimbulkan pengaruh yang lemah, khususnya dizaman ini, dimana banyak terdapat kekaburan-kekaburan dalam agama-agama itu

Oleh sebab itu, sikap Islam terhadap mukjizat-mukjizat adalah menghindarkan manusia dari pencarian mukjizat-mukjizat itu dan mengembalikan mereka kepada renungan dan pemikiran tentang isi risalah Islam dan petunjuk yang dikandungnya yang terdapat dalam Al-Qur'anul Karim.

Sebagian orang-orang yang ragu terhadap kerasulan Muhammad Saw. telah meminta beberapa mukjizat, maka jawaban Allah Ta'ala kepada mereka ialah, agar mereka melihat isi Al-Qur'an yang berisi petunjuk dan dalil-dalil aqliyah bahwa ia adalah wahyu Ilahi.

Kendati demikian Allah Swt. telah memberikan sejumlah mukjizat kepada nabi-Nya Muhammad Saw. seperti memancarkan air dari jari-jarinya ketika beliau meletakkannya di dalam qirbah (tempat air dari kulit), dan mengenyangkan orang banyak dari makanan yang sedikit, dan pemberitahuan beliau tentang beberapa peristiwa di masa yang akan datang, serta tentang perjalanannya ke Baitul Maqdis pada malam Isra', dan lain-lain. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَقَالُوا لَوْلَآ أُنْزِلَ عَلَيْهِ ءَايٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِۦ  ۖ قُلْ إِنَّمَا الْأَايٰتُ عِنْدَ اللَّهِ وَإِنَّمَآ أَنَا۠ نَذِيرٌ مُّبِينٌ

wa qooluu lau laaa ungzila 'alaihi aayaatum mir robbih, qul innamal-aayaatu 'ingdalloh, wa innamaaa ana naziirum mubiin

"Dan mereka (orang-orang kafir Mekah) berkata, "Mengapa tidak diturunkan mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah (Muhammad), "Mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Aku hanya seorang pemberi peringatan yang jelas.""

(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 50).


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّآ أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ يُتْلٰى عَلَيْهِمْ  ۚ إِنَّ فِى ذٰلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرٰى لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

a wa lam yakfihim annaaa angzalnaa 'alaikal-kitaaba yutlaa 'alaihim, inna fii zaalika larohmataw wa zikroo liqoumiy yu-minuun


"Apakah tidak cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) yang dibacakan kepada mereka? Sungguh, dalam (Al-Qur'an) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman."

(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 51)

والله أعلمُ بالـصـواب

Posting Komentar untuk "Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad Saw"