Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sifat Wajib, Jaiz dan Mustahil Bagi Rasul dalam Kitab Aqidatul Awam

Sifat Wajib, Jaiz dan Mustahil Bagi Rasul dalam Kitab Aqidatul Awam



اَرْسَل اَنْبِيَا ذَوِالفَطَانَهْ   *   بِاالصِّدْقِ وَالتَّبْلِيْغِ وَالأَمَانَهْ 11.
Mengutus para nabinya yang bersifat Fatonah sidiq tablig  serta amanah ·


وَجَائِزٌ فِحَقِّهِمْ مِنْ عَرَضٍ *   بِغَيْرِ نَقْصٍ كَخَفِيْفِ الْمَرَضِ 12.
Aroda basariyah yang tak merendahkan di jaizkan seperti sakit yang ringan ·


عِصْمَتُهُمْ كَسَائِرِ الْمَلَئِكَتِه  *   وَاجِبَةٌ وَفَاضَلُوْ الْمَلاَئِكَة 13.
Mereka ma’sum seperti malaikat bahkan lebih tinggi dari malaikat ·


وَمُسْتَحِيْلُ ضِدُّكُلِّ وَاجِبٍ   *   فَاحْفَظْ لِخَمْسِيْنَ بِحُكْمٍ وَاجِبٍ 14.
Mustahil itu lawan yang diwajibkan 50 ini wajib kau hapalkan ·



Para Nabi dan para Rasul Alaihi Sholatu Wassalam

“Sifat Wajib Rasul ‘Alaihi Sholatu Wassalam”

Pengarang nadhom r.a. berkata “Allah telah mengutus para nabi yang memiliki 4 sifat yang wajib yaitu 
1. fatonah (cerdas),
2. shiddiq (jujur),
3. tabligh (menyampaikan risalah) dan 
4. amanah (dipercaya).

Kosakata
-Arti Anbiya’ : dibuang huruf hamzah yang dipanjangkan secara darurat merupakan kata jamak dari kata nabi. Definisinya telah diterangkan sebelumnya.
-Arti Fatonah : adalah kecerdasan yang sempurna dan tajam akalnya dalam mengalahkan saat berdebat, dalam mengemukakan hujjah dan menggagalkan tuntutan mereka yang bathil.
-Arti Shiddiq : adalah kabar yang disampaikan (mereka) sesuai dengan kenyataan.
-Arti Tabligh : adalah pengajaran mereka (para Rasul ) kepada manusia akan Syariat-syariat Allah agar dapat memberikan petunjuk kepada mereka untuk meraik kebahagiaan didunia dan akhirat.
-Arti Amanat : adalah mereka terjaga secara Dhahir dan Bathin dari pengaruh jelek yang dilarang walaupun larangan itu makruh.

Penjelasan
Wajib bagi seorang mukallaf meyakini bahwa Allah Ta'ala mempunyai para Nabi yang diutus. Allah  Ta'ala berfirman, "Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya. Demikian pula orang -orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah , malaikat - malaikatNya, kitab-kitabNya dan Rasul -rosulNya. (Mereka mengatakan) Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang dari Rasul -rosulNya dan mereka mengatakan, "Kami mendengar dan kami taati, (mereka berdo'a) Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepadaMulah tempat kembali" (QS. Al Baqarah : 285).
Wajib bagi seorang mukallaf mengetahui sifat wajib, sifat mustahil den sifat jaiz bagi Rasul . Adapun sifat wajib bagi Rasul ada 4 yaitu :

1. Sifat Fathonah : dan dalil tentang hal itu adalah jika sifat fathonah itu tidak ada pada diri Rasul maka mereka (para Rasul tidak mampu berhujjah dalam berargumentasi, dan hal itu tidak mengkin terjadi, karena Al Qur'an menunjukkan mengenai kemampuan para Rasul berargumentasi itu banyak sekali. Firman Allah Ta'ala : "Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Nabi Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui" (QS. Al An'am : 83).
"Mereka berkata, Hai Nuh sesungguhnya kamu telah berargumentassi dengan kami, dan kamu lelah memperpanjang berargumentasi terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar" (QS. Hud : 32).
" Dan berargumentasilah pada mereka dengan cara yang baik"
(QS. An Nahl : 125).
Dan juga kita diperintahkan mengikuti jejaknya dan orang yang mengikuti jejaknya tidak akan menjadi orang bodoh.

2. Sifat Shiddiq : dan dalil tentang sifat tersebut adalah firman Allah Ta'ala : “Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya.“. (QS.Al Ahzab : 22).
"Dan benarlah Rasul -rosulNya". (QS. Yaasin : 52).
"Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Nabi Ismail di dalam Al Qur'an. Sesungguhnya dia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang Rasul dan Nabt" (QS.Maryam : 54).
Karena mereka (para Rosul) jika sifat bohong itu boleh pada diri mereka maka kebohongan itu ada pada kabar (risalah) Allah Ta'ala dan hal itu tidak mungkin terjadi.

3. Sifat Tabligh : dalil sifat tersebut adalah firman Allah Ta'ala “Hai Rasul , sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan jika tidak kamu kerjakan maka kamu tidak menyampaikan amanatNya (risalahNya)" (QS. Al Maidah : 67).
"Selaku para Rosul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya para Rosul itu" (QS.An Nisa : 165).
Kabar gembira dan peringatan itu tidak sempurna kecuali bile disampaikan.
Karena jika mereka tidak menyampaikan syariat kepada manusia maka mereka berarti menyembunyikan syariat. Dan hal itu tidak mungkin terjadi karena menyembunyikan syariat merupakan aib/cacat yang besar. Yaitu ketika orang yang teledor dalam bersyariat memiliki alasan untuk membantah Allah SWT atas dasar tidak adanya tabligh.

4. Sifat Amanah dalil tentang hal itu adalah firman Allah Ta'ala : "Sesungguhnya Aku bagimu adalah utusan Allah yang dapat dipercaya” (QS.Ad Dukhan : 18).
"Sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang pengkhianat” (QS. Al Anfal : 58).
Karena jika mereka berkhianat dengan melakukan perbuatan yang haram atau makruh maka kita tidak dapat merubah/mengganti perbuatan haram dan makruh karma takut pada mereka (para Rasul ). Alloh Ta'ala memerintahkan kita untuk mengikuti mereka baik ucapan, perbuatan den keadaan (sikapnya).

Sifat Jaiz Para Nabi dan Rasul ‘Alaihi Sholatu Wassalam.



وَجَائِزٌ فِحَقِّهِمْ مِنْ عَرَضٍ *   بِغَيْرِ نَقْصٍ كَخَفِيْفِ الْمَرَضِ 12.
Aroda basariyah yang tak merendahkan di jaizkan seperti sakit yang ringan ·


Pengarang nadhom berkata : ”Dan boleh didalam hak Rasul dari sifat wenang tanpa mengurangi derajatnya, misalnya sakit yang ringan”.

Kosakata
- Arti Aradl : difathahkan huruf ro' nya adalah sesuatu yang bisa terjadi pada manusia seperti sakit dan yang lainnya.

Penjelasan
Dan sifat Jaiz pada haknya para Nabi dan Rasul Alaihi Sholatu Wassalam adalah adanya sifat-sifat (yang bisa terjadi) pada manusia yanag tidak menyebabkan terjadinya pengurangan pada martabat (kedudukan) mereka yang tinggi.

Maka wajib bagi seorang mukallaf meyakini bahwa mereka Alaihis Sholatu Wassalam bersifat seperti yang dimiliki oleh manusia yang lainnya seperti makan, minum, jual beli, masuk pasar, kawin, mati, hidup, merasakan kelezatan, merasakan sakit, sehat dan sakit. Namun, sifat-sifat yang ada dalam diri mereka (para Nabi dan Rasul ) tidak menyebabkan orang-orang menjauhinya. Tidurnya beliau hanya matanya saja tetapi hatinya tidak, dan beliau mengeluarkan mani hanya memenuhi tempatnya, bukan ihtilam (mengeluarkan mani karena mimpi). Karena ihtilam adalah permainan syetan, maka syetan tidak dapat menguasai mereka (para Nabi dan Rasul ) dan penguasaan syetan lainnya.

Adapun sifat Aradl yang mengandung sifat kekurangan seperti kusta, lepra, tuli, buts, bisu, lumpuh, pincang dan buta sebelah, maka itu sernua mustahil terjadi pada mereka (para Nabi dan Rasul ). Dan cerita yang mengatakan bahwa Nabi Syuaib alaihissalam buta, maka cerita tersebut tidak ada dasarnya dan cerita Nabi Ya'qub alaihissalam tertimpa kebutaan dan kebutaan tersebut akhirnya hilang (dapat melihat), begitu pula cerita ulat yang- keluar dari tubuh Nabi Ayub alaihissalam ketika beliau sakit adalah cerita bohong yang tidak berdasar. Dalil yang menunjukkan sifat-sifat Aradl basyariah (sifat-sifat yang terjadi pada setiap manusia) pada diri Nabi dan Rasul adalah firman Allah Ta'ala

"Dan mereka berkata, mengapa Rasul ini memakan makanan dan herjalan di pasar?" (QS.Al Furqan : 7)
"Dan Kami tidak mengutus Rasul -Rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar pasar" (QS.Al Furqan 20).
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beherapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka keturunan" (QS.Ar Ra'ad : 38).

"Dan ingatlah kisah Nabi Ayub ketika ia menyeru Tuhannya "Wahai Tuhanku sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang diantara para penyayang", maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya padanya dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah " (QS.Al Anbiya 83-84).

”Muhammad itu tak lain hanyalah seorang Rasul , sungguh telah berlaku sebelumnya beberapa orang Rasul . Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang maka ia tidak dapat mendatangkan madharat kepada Allah sedikitpun" (QS. Ali Imran : 144).

Penjagaan Para Nabi dan Rasul Alaihi Sholatu Wassalam


عِصْمَتُهُمْ كَسَائِرِ الْمَلَئِكَتِه  *   وَاجِبَةٌ وَفَاضَلُوْ الْمَلاَئِكَة 13.
Mereka ma’sum seperti malaikat bahkan lebih tinggi dari malaikat ·

Pengarang nadhom r.a. berkata: ”Mereka mendapat penjagaan Allah (dari perbuatan dosa) seperti para malaikat seluruhnya. (Penjagaan itu) wajib bahkan para Nabi lebih utama dari para malaikat”.

Kosakata

Ishmatuhum Kata Al Ishmah menurut bahasa adalah penjagaan secara mutlak sedangkan menurut istilah adalah penjagaan Allah pada mereka dari dosa dan mustahil perbuatan dosa itu dilakukannya.

Penjelasan

Wajib bagi seorang mukallaf meyakini bahwa para Nabi dan Rasul 'Alaihi Sholatu Wassalam terjaga dari dosa-dosa (ma'shum) sebagaimana para malaikat terjaga dari dosa, mereka terhindar dari perbuatan maksiat, dann mereka meninggalkan maksiat itu wajib hukumnya den mereka tidak melakukan perbuatan yang diharamkan dan mereka tidak mernpunyai sprat kecuali dengan akhlak yang mulia. Karena mereka (para Nabi dan Rasul ) adalah suri tauladan yang baik dan contoh yang tinggi sebagai kiblat manusia (tempat mengadu/menghadap) dan Allah mendidik, membina dan mengajarkan mereka sehingga mereka (para Nabi dan Rasul ) menjadi orang yang terdidik dan terpelajar. Dalil yang menunjukkan ishmah mereka adalah firman Allah Ta'ala

"Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami” (QS.Ath thur :48)
"T'idak mungkin seorang Nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang" (QS.Ali Imran : 161)
"Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dariKu supaya kamu diasuh dibawah pengawasanKu” (QS.Thaha : 39).

Dan mereka (para Nabi dan Rasul ) lebih utama dari para malaikat sebagaimana pendapat jumhur Al Asyairah. Dan dalil hal itu adalah finnan Allah Ta'ala : "Dan ketika Kami katakan pada para malaikat sujudlah kalian kepada Adam, makes sujudlah mereka” (QS.AI Baqarah : 34). Perintah pada para malaikat untuk bersujud kepada Nabi Adam adalah sebagai penghormatan. Jika saja Nabi Adam tidak lebih utama maka mereka tidak perintahkan sujud kepadanya. Termasuk hal yang wajib diyakini bahwa sebagian para Nabi dan Rasul itu lebih utama dari sebagian yang lain, berdasarkan firman Allah Ta'a1a, "Rasul -Rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain" (QS. Al Bagarah : 253), dan firman Allah Ta'ala, "Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian Nabi-nabi itu" (QS. AL Isra' 55). Dan nash ini tidak bertentangan dengan firrnan Allah Ta'ala, "Kami tidak membedakan diantara seorangpun dari para Rasul -rosulNya" (QS. Al Baqarah : 285). Karena makna ayat ini tidak membeda- bedakan dalam risalah mereka dan mengimani mereka. Maka orang-orang yang beriman bukan seperti orang-orang yahudi dan nasrani yang hanya beriman pada sebagian para Nabi dan Rasul dan mengkafiri sebagian yang lainnya.

Maka Ulul Azmi (Nabi yang mempunyai kesabaran, ketetapan dan mampu menahan kesulitan), Allah Ta'ala berfirman, "Bersabarlah sebagaimana para ulul azmi bersabar" (QS.Al Qof : 35). Termasuk ulul azmi adalah: junjungan kita Nabi Muhammad, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Nuh Alaihi Sholatu Wassalam merupakan paling utama diantara para Rasul yang lainnya. Dan paling utama diantara ulul azmi secara mutlak adalah junjungan kita Nabi Muhammad SAW dan termasuk yang wajib diyakini bahwa sebagian dari para malaikat lebih utama dari sebagian yang lainnya seperti para Rasul berdasarkan firman Allah Ta'ala, "Allah memilih diantara para malaikat seorang utusan, dan paling utama diantara mereka adalah malaikat Jibril alaihissalam.

"Sifat mustahil Allah Ta'ala & RosulNya `Alaihi Sholatu Wassalam"


وَمُسْتَحِيْلُ ضِدُّكُلِّ وَاجِبٍ   *   فَاحْفَظْ لِخَمْسِيْنَ بِحُكْمٍ وَاجِبٍ 14.
Mustahil itu lawan yang diwajibkan 50 ini wajib kau hapalkan ·

Pengarang nadhom berkata,”Dan sifat mustahil adalah lawan dari sifat yang wajib maka hafalkanlah 50 sifat itu sebagai ketentuan yang wajib”.

Penjelasan
Sifat mustahil bagi Allah Ta'ala, den rosulNya adalah lawan dari sifat wajib bagi Allah Ta'ala den rosulNya, maka jumlah sifat mustahil itu sama seperti sifat wajib dan setiap mukallaf wajib mengetahuinya. Sifat mustahil bagi Allah Ta'ala itu berjumlah 20 sifat yang terperinci sebagai berikut ini:
1. Sifat Adam (tidak ada) lawan dari sifat wujud
2. Sifat Hudust (baru) lawan dari sifat Qwidam
3. Sifat Fana' (rusak) lawan dari sifat Baqa’
4. Sifat Mumatsilah lilhawaditsi (sama dengan makhluknya) lawan dari sifat mukholafatuhu lilhawaditsi (berbeda dengan makhiuknya)
5. Sifat A'damu Qiyamuhu binafsihi (tidak berdiri sendiri) lawan dari sifat Qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri)
6. Sifat Ta'dud (berbilang) lawan dari sifat Wahdaniyah (Esa)
7. Sifat A'juzn (lemah) lawan dari sifat Qudrat (berkuasa)
8. Sifat Al Karahah (terpaksa) lawan dari sifat Iradah (berkehendak)
9. Sifat Jahlun (bodoh) lawan dari sifat Ilmun (berilmu)
10. Sifat Mautun (coati) lawan dari sifat Hayat (hidup)
11. Sifat Shomamun (tuli) lawan dari sifat Same' (mendengar)
12. Sifat Umyun (buta) lawan dari sifat Basher (melihat)
13. Sifat Bukmun (bisu) lawan dari sifat kalam (berbicara)
14. Sifat Kaunuhu A'jizan (Dzat yang lernah) lawan dari sifat Kaunuhu Qoadiron (Dzat yang berkuasa)
15. Sifat Kaunuhu Kaarihan (Dzat yang terpaksa) lawan dari Kaunuhu Muriidan (Dzat yang berkehendak)
16. Sifat Kaunuhu Jaahilan (Dzat yang bodoh) larvan dari sifat Kaunuhu `Aliman (Dzat yang berilmu)
17. Sifat Kaunuhu Mayyitan (Dzat yang coati) lawan dari Kaunuhu Hayyan (Dzat yang hidup)
18. Sifat Kaunuhu Ashomma (Dzat yang tuli) lawan dari Kaunuhu Sami'an (Dzat yang mendengar)
19. Sifat Kaunuhu A'maa (Dzat yang buts), lawan dari sifat Kaunuhu Bashiran (Dzat yang melihat)
20. Sifat Kaunuhu Abkamu (Dzat yang bisu) lawan dari sifat Kaunuhu Mutakalliman (Dzat yang berbicara)

sifat mustahil bagi para Nabi dan Rasul alaihimus Sholatu Wassalam


Dan sifat mustahil bagi para Nabi dan Rasul alaihimus Sholatu Wassalam ada 4 sifat yaitu
- Sifat Baladah (bodoh) lawan dari sifat Fathonah (cerdas)
- Sifat Kidzib (bohong) lawan dari sifat sidiq (jujur)
- Sifat Kitman (menyimpan) lawan dari sifat 'I'abligh (menyampaikan risalah)
- Sifat Khianat (berkhianat) lawan dari sifat Amanat (dapat dipercaya)
Aqidah-aqidah itu Wajib bagi kita menghafalkannya yaitu 50 sifat, perinciannya sebagai berikut ini:
- Sifat Wajib bagi Allah ada 20
- Sifat Mustahil bagi Allah ada 20
- Sifat Wajib bagi Rasul  ada 4
- Sifat Mustahil bagi Rasul ada 4
- Sifat Jaiz bagi Allah ada 1
- Sifat Jaiz bagi Rasul ada 1

Posting Komentar untuk "Sifat Wajib, Jaiz dan Mustahil Bagi Rasul dalam Kitab Aqidatul Awam"