Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mukjizat nabi Isa as

Mukjizat nabi Isa as

Tatkala Isa mendapati bahwa kaumnya masih tetap membangkang dan kafir terhadap ajarannya, kecuali sedikit saja, maka ia pun berseru kepada kaumnya: "Siapakah yang mau menjadi pembantu-pembantuku untuk membela ajaran Allah?"

Maka murid-muridnya yang beriman menyambut seruannya dan mengumumkan keimanan mereka dengan berani, sedangkan mereka itu sedikit sekali.

Pembantu-pembantu dekat Nabi Isa as. dinamakan Al-Hawariyin dan mereka berjumlah dua belas orang laki-laki.  

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


فَلَمَّآ أَحَسَّ عِيسٰى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنْصَارِىٓ إِلَى اللَّهِ   ۖ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ ءَامَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ


fa lammaaa ahassa 'iisaa min-humul-kufro qoola man angshooriii ilalloh, qoolal-hawaariyyuuna nahnu angshoorulloh, aamannaa billaah, wasy-had bi-annaa muslimuun

"Maka ketika 'Isa merasakan keingkaran mereka (Bani Israil), dia berkata, "Siapakah yang akan menjadi penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyun (sahabat setianya) menjawab. Kamilah penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang muslim."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 52)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

رَبَّنَآ ءَامَنَّا بِمَآ أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشّٰهِدِينَ

robbanaaa aamannaa bimaaa angzalta wattaba'nar-rosuula faktubnaa ma'asy-syaahidiin

"Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang Engkau turunkan dan kami telah mengikuti Rasul, karena itu tetapkanlah kami bersama golongan orang yang memberikan kesaksian.""

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 53)

Pemuka-pemuka agama merasa adanya bahaya yang mengancam mereka, maka Isa mencela perbuatan mereka yang menjerumuskan diri dalam syahwat dan kesenangan-kesenangan duniawi, kemudian ia pun menyingkap rahasia mereka dan menyebarkan kerendahan kerendahan budi mereka di antara manusia 

Maka mereka pun sepakat untuk menentang dan mendusta kannya, serta menekan untuk menuntut Isa agar menunjukkan sesuatu yang menguatkan risalahnya, sehingga Allah mengukuhkannya dengan mukjizat-mukjizat yang cemerlang, yaitu:

1. Membuat burung dari tanah kemudian meniupnya, sehingga menjadi burung yang sebenarnya dengan seizin Allah. 

2. Mengusap orang buta yaitu orang yang dilahirkan dalam keadaan buta-, sehingga orang buta dapat melihat kembali dengan izin Allah.

3. Mengusap orang yang menderita penyakit belang, sehingga sembuh dengan izin Allah. 

4. Menghidupkan orang mati dengan izin Allah (dengan seruan atau sentuhan)

5. Pemberitahuan kepada orang-orang tentang apa-apa yang mereka makan dan mereka simpan di rumah-rumah mereka. (Q.S. Ali Imran: 40-50)

Permusuhan Orang-orang Yahudi Terhadap Isa

Kendati adanya mukjizat-mukjizat Isa yang luar biasa itu, namun orang-orang Yahudi yang hidup pada zaman itu berhati keras, se hingga mereka memusuhinya dan mulai bekerja mencegah orang orang untuk mendengarkan dakwahnya serta mengadakan persekongkolan melawan Isa.

Ketika mereka tidak berdaya dalam menghalangi dakwah Isa, karena banyak orang-orang yang lemah dan fakir miskin mengikuti ajarannya, mulailah mereka menghasut orang-orang Romawi dan membuat mereka curiga, bahwa dakwah Isa dapat melenyapkan kekuasaan kaisar.

Demikianlah mereka berhasil membuat hakim Romawi mengeluarkan perintah untuk menangkapnya dan memutuskan hukuman mati dengan cara disalib.

Tentara Romawi mulai mencarinya. Di antara para sahabatnya terdapat seorang munafik yang mengkhianatinya.

Maka Allah menyerupakan dia dengan Isa, sehingga tentara tentara itu menangkapnya sedangkan Isa sendiri telah di selamatkan Allah. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ   ۚ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِى شَكٍّ مِّنْهُ   ۚ مَا لَهُمْ بِهِۦ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ   ۚ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا

wa qoulihim innaa qotalnal-masiiha 'iisabna maryama rosuulalloh, wa maa qotaluuhu wa maa sholabuuhu wa laaking syubbiha lahum, wa innallaziinakhtalafuu fiihi lafii syakkim min-h, maa lahum bihii min 'ilmin illattibaa'azh-zhonni wa maa qotaluuhu yaqiinaa

"dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah." Padahal, mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan 'Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) 'Isa, selalu dalam keraguraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya,"

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 157)

Akhir Kehidupan Isa

Apabila Isa tidak disalib, bagaimanakah akhir dari kehidupannya setelah itu? Jawab atas hal itu ialah firman Allah Ta'ala: "Tidaklah mereka membunuhnya dengan keyakinan, akan tetapi Allah mengangkatnya kepada-Nya."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

إِذْ قَالَ اللَّهُ يٰعِيسٰىٓ إِنِّى مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَىَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوٓا إِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ   ۖ ثُمَّ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

iz qoolallohu yaa 'iisaaa innii mutawaffiika wa roofi'uka ilayya wa muthohhiruka minallaziina kafaruu wa jaa'ilullaziinattaba'uuka fauqollaziina kafaruuu ilaa yaumil-qiyaamah, summa ilayya marji'ukum fa ahkumu bainakum fiimaa kungtum fiihi takhtalifuun

"(Ingatlah), ketika Allah berfirman, "Wahai 'Isa! Aku mengambilmu dan mengangkatmu kepada-Ku, serta menyucikanmu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat. Kemudian kepada-Ku engkau kembali, lalu Aku beri keputusan tentang apa yang kamu perselisihkan.""

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 55) 

Arti mematikanmu ialah Aku menetapkan ajalmu dan tidak menjadikan seseorang yang akan membunuhmu, maka di sini menunjukkan terpeliharannya Al-Masih dari musuh-musuhnya. Kebanyakan ahli tafsir menyebutkan bahwa Allah mengangkat Isa dengan tubuh dan ruhnya kepada-Nya.

Dalam hadis-hadis sahih disebutkan, bahwa Isa akan turun ke bumi sebagai salah satu tanda hari kiamat. Turunnya Isa di tengah tengah umat Islam, akan menghukum dengan syariat Islam yang bersumber dari Kitab Allah (Al-Qur'an), yaitu membersihkan bumi dan memenuhinya dengan keadilan setelah dipenuhi dengan kezaliman.

Pendapat kedua dari para ahli tafsir ialah, bahwa Isa hidup hingga Allah mematikan dia, sebagaimana Allah mematikan nabi-nabi-Nya. Yang jelas dalam hal pengangkatan sesudah kematian, ada dalam firman Allah Ta'ala ("Akan tetapi Allah mengangkatnya kepada-Nya"), ialah pengangkatan derajat di sisi Allah sebagaimana Allah berfirman kepada Idris: "Dan Kami angkat dia ke tempat yang tinggi." (Q.S.Maryam: 57)

Kalau begitu kemana perginya Isa dan apa yang diperbuatnya?

Jawabnya ialah, bahwa Allah merahasiakan halnya dan tidak menjelaskannya kepada kita, maka kita serahkan ilmunya kepada Allah.

Posting Komentar untuk "Mukjizat nabi Isa as"