Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Rukun Iman dengan Penjelasan Dalil dalilnya

6 Rukun Iman dengan Penjelasan Dalil dalilnya

Pengertian Rukun Iman / arkanul iman ( أركان الإيمان)

Rukun Iman / arkanul iman ( أركان الإيمان) yaitu pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki seorang muslim. Jumlahnya ada enam. Enam rukun iman ini berdasarkan dari dalil ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits Jibril yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang diriwayatkan dari Umar bin Khathab. Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara istilah syar’i, iman adalah "Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat".Dalil Rukun Iman terdapat dalam surah Al Baqarah ayat 177 yang berbunyi :

 لَّيْسَ ٱلْبِرَّ أَن تُوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلْكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّۦنَ وَءَاتَى ٱلْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآئِلِينَ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَٰهَدُوا۟ ۖ وَٱلصَّٰبِرِينَ فِى ٱلْبَأْسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ ٱلْبَأْسِ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُتَّقُونَ


 Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

berikut penjelasan tiap tiap rukun iman disertai dalil dalilnya dalam al qur'an

 a.   Iman Kepada Allah

Iman  kepada  Allah  ialah  percaya  sepenuh  hati  bahwa  Allah adalah Maha Pencipta dan pemelihara seluruh alam, yang di dalamnya ada manusia, bumi, beserta isinya, lautan, dengan segala macam dan isinya. Iman  kepada  Allah  adalah  yang  paling  pokok  dan  mendasari  seluruh ajaran Islam, dan harus diyakini dengan ilmu yang pasti seperti ilmu yang terdapat dalam kalimat syahadat “laa ilaaha illalah”. 

Quran Surat An-Nisa Ayat 136

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا 

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya

b.   Iman kepada Malaikat

Malaikat adalah makhluk gaib yang tercipta dari cahaya dan ruh yang berfungsi dan bertugas sebagai perantara antara Tuhan dan alam nyata. Malaikat ini tidak berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, tidak beribu dan tidak berbapak, tidak makan dan tidak minum, tidak bersyahwat dan dapat berubah bentuk dengan izin Allah. 

Iman  kepada  malaikat  merupakan  rukun  iman  yang  kedua.  Iman kepada malaikat maksudnya ialah percaya kepada malaikat sebagai hamba Allah yang sangat taat dan tunduk serta senantiasa menuruti perintah Allah, sehingga Allah memuliakan mereka. Malaikat memiliki jumlah yang banyak, namun malaikat yang wajib diketahui oleh umat manusia itu ada sepuluh, yaitu :

1) Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu Allah swt.

2) Malaikat Mika‟il bertugas memberikan rizki.

3) Malaikat Izra‟il bertugas mencabut nyawa.

4) Malaikat Israfil bertugas meniup terompet pertanda hari kiamat.

5) Malaikat munkar bertugas  menjaga kuburan dan atau menanyai manusia dialam kubur.

6) malaikat  nakir  bertugas  menjaga  kuburan  dan  atau  menanyai  manusia dialam kubur.

7) Malaikat Raqib bertugas mencatat amal baik

8) Malaikat Atid bertugas mencatat amal buruk.

9) Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka

10)   Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga

c.   Iman kepada Kitab-kitab Allah

Allah SWT Berfirman :


وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ

اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ


Artinya: "Dan mereka yang beriman kepada (Alquran) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau serta mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (Q.S. al-Baqarah [2]: 4-5).

Iman kepada kitab-kitab artinya percaya bahwa Allah telah menurunkan  kitab  kepada  para  rasul  tertentu  dan  setiap  muslim  wajib meyakini bahwa isi dari kitab-kitab tersebut sebagai kebenaran dari Allah swt. Ada empat kitab yang diturunkan oleh Allah swt, yakni:

1) Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s

2) Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud a.s

3) Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s, dan

4) Kitab Al-Qur‟an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

Di samping itu, terdapat shuhuf (lembaran/halaman) Nabi Ibrahim dan Nabi Musa, di dalamnya terdapat firman Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

d.   Iman Kepada Rasul Allah

Iman kepada Rasul Allah berarti mempercayai bahwa Allah telah memilih di antara manusia menjadi utusan-utusan-Nya dengan tugas risalah kepada manusia sebagai hamba Allah dengan wahyu yang diterimanya dari Allah  swt  untuk  memimpin   manusia  ke  jalan   yang  lurus  dan  untuk keselamatan dunia dan akhirat. Seperti dalam Q.S. An Nahl:43,

وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوْحِيْٓ اِلَيْهِمْ فَاسْـَٔلُوْٓا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَۙ

Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,

dan  Q.S. Al Anbiya  :  8. 

وَمَا جَعَلْنَاهُمْ جَسَدًا لَا يَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَمَا كَانُوا خَالِدِينَ

Dan tidaklah Kami jadikan mereka tubuh-tubuh (para rasul) yang tiada memakan makanan, dan tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal. Umat  Islam  wajib  meyakini  dan  melaksanakan  semua  yang dibawa dan disampaikan oleh Rasul, baik berupa perintah, larangan, atau hal yang terkait dengan kabar tentang hal-hal yang gaib.

Berikut adalah nama-nama mereka...

1. Adam AS

2. Idris As

3. Nuh AS

4. Hud AS

5. Shaleh AS

6. Ibrahim AS

7. Ismail AS

8. Luth AS

9. Ishaq AS

10. Ya'qub AS

11. Yusuf AS

12. Ayyub AS

13. Zulkifli AS

14. Syu'aib AS

15. Musa AS

16. Harun AS

17. Daud AS

18. Sulaiman AS

19. Ilyas AS

20. Ilyasa AS

21. Yunus AS

22. Zakaria AS

23. Yahya AS

24. Isa AS

25. Muhammad SAW

e.   Iman Kepada Hari Akhir

Allah SWT berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 197 mengenai hari akhir (kiamat) yang tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya kecuali Allah SWT.

Arab:

 يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ

Latin: yasalụnaka 'anis-sā'ati ayyāna mursāhā, qul innamā 'ilmuhā 'inda rabbī, lā yujallīhā liwaqtihā illā huw, ṡaqulat fis-samāwāti wal-arḍ, lā tatīkum illā bagtah, yasalụnaka kaannaka ḥafiyyun ‘an-hā, qul innamā ‘ilmuhā ‘indallāhi wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya’lamụn

Artinya: Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Maksud dari iman kepada hari akhir adalah keyakinan yang pasti akan datangnya hari akhir dan sesuatu yang berhubungan dengannya. Dalam hal Iman kepada hari akhir, terdapat beberapa hal yang harus diyakini oleh orang mukmin yakni siksa dan nikmat kubur, hari mahsyar, hisab, surga, neraka dan semacamnya.  hari akhir atau kehancuran dunia ini disebut dengan hari kiamat.  Iman  kepada  hari  kiamat artinya  bahwa  disuatu  saat  nanti,  yakin bahwa Allah akan menciptakan suatu masa yang disebut Hari Kiamat. Hari kiamat adalah hari berbangkitnya manusia dari alam kubur untuk mempertanggungjawabkan  seluruh  amal  perbuatannya  di  hadapan  Allah.

Adapun kiamat dibagi menjadi dua, yaitu kiamat kecil (zuhro), dan kiamat besar (kubro).

Kiamat kecil adalah proses kehancuran bumi saja karena meteor dari angkasa luar berjatuham. Seluruh kehidupan dimuka bumi akan mengalami kehancuran. Termasuk manusia, jin, binatang dan berbagai tumbuhan, kecuali malaikat.

f.   Iman Kepada Qada dan Qadar

Iman  kepada  qada  dan  qadar  adalah  percaya  sepenuh  hati  bahwa semua kejadian yang ada di dunia ini merupakan takdir atau ketentuan Allah. Dari uraian pengertian qada dan qadar diatas, dapat dijelaskan bahwa antara qada dan qadar selalu berhubungan erat. Qada adalah ketentuan, hukum atau rencana Allah sejak zaman azali. Qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah. Jadi hubungan antara qada qadar ibarat rencana dan perbuatan. Perbuatan  Allah  berupa  qadar-Nya  sesuai  dengan  ketentuan-Nya.  Seperti dalam Q.S. Al Hijr ayat 21.

Allah SWT berfirman:

وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ

Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.


waalahu a'lam bisshowab

Posting Komentar untuk "6 Rukun Iman dengan Penjelasan Dalil dalilnya"