Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iman Kepada Allah SWT : Pengertian Dan Dalil beriman Kepada Allah SWT

Iman Kepada Allah SWT : Pengertian Dan Dalil beriman Kepada Allah SWT

Pengertian Iman Kepada Allah SWT

Iman  kepada  Allah  ialah  percaya  sepenuh  hati  bahwa  Allah adalah Maha Pencipta dan pemelihara seluruh alam, yang di dalamnya ada manusia, bumi, beserta isinya, lautan, dengan segala macam dan isinya. Iman  kepada  Allah  adalah  yang  paling  pokok  dan  mendasari  seluruh ajaran Islam, dan harus diyakini dengan ilmu yang pasti seperti ilmu yang terdapat dalam kalimat syahadat “laa ilaaha illalah”. 

pengertian Iman kepada Allah swt  secara istilah adalah mempercayai dengan sepenuh hati Allah (Tuhan) sebagai Pencipta dari segala yang ada dialam semesta ini,dengan mencakup syarat – syarat beriman kepada allah swt sebagai Tuhan yang dilandasi oleh dalil naqli ataupun aqli.Hal-hal yang mengungkap tentang mempercayai allah sebagai tuhan dapat ditemukan didalam landasan naqli (ayat tertulis) ataupun landasan aqli (dengan menggunakan akal/rasionalitas).

Dalil beriman Kepada Allah SWT

Allah SWT Berfirman dalam Al Quran Surat An-Nisa Ayat 136

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا 

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَآ أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهِۦ وَالْمُؤْمِنُونَ  ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَمَلٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهِۦ  ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا  ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

"Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya. Demikian pula orang -orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah , malaikat - malaikatNya, kitab-kitabNya dan Rasul -rosulNya. (Mereka mengatakan) Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang dari Rasul -rosulNya dan mereka mengatakan, "Kami mendengar dan kami taati, (mereka berdo'a) Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepadaMulah tempat kembali" (QS. Al Baqarah : 285).

Dalam surah Al Baqarah ayat 177 Allah SWT Berfirman :

 لَّيْسَ ٱلْبِرَّ أَن تُوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلْكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّۦنَ وَءَاتَى ٱلْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآئِلِينَ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَٰهَدُوا۟ ۖ وَٱلصَّٰبِرِينَ فِى ٱلْبَأْسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ ٱلْبَأْسِ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُتَّقُونَ


 Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Ketika kepercayaan kepada Allah tidaklah mantap,maka kepercayaan yang lain tidaklah mantap pula.Oleh karena itu,Allah dan rasul-Nya memerintahkan kepada manusia untuk memantapkan kepercayaan kepada Allah.
Allah berfirman”

انماالهكم اله واحد فاسقيموا اليه.....

Artinya: “Bahwasannya Tuhanmu hanyalah Tuhan yang Esa.Karena itu mantapkanlah pendirianmu kepada-Nya” (QS.Fushshilat:6)

Dalam hadits dikatakan,

قل امنت بالله ثم اسثقم - رواه مسلم     

Artinya:”Katakanlah:Aku telah beriman (percaya) kepada Allah kemudian mantapkanlah pendirianmu.”(HR.MUSLIM)

Allah swt berfirman dalam al baqarah ayat 21-22 :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (21) الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنزلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (22)


Hai manusia, sembahlah Tuhan kalian Yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian bertakwa. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk kalian. Karena itu, janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kalian mengetahui.

sifat wajib, mustahil dan jaiz Allah Ta’ala

sebagai seorang muslim yang beriman kepada Allah SWT hendaknya mengetahui sifat wajib, mustahil dan jaiz Allah Ta’ala. 

sifat wajib bagi Allah Ta’ala

1. Sifat Wujud 

2. Sifat Qidam 

3. Sifat Baqa’

4. Sifat Mukholafatuhu lilhawadist 

5. Sifat Qiyamuhu Binafsihi 

6. Sifat Al Wahdaniyah 

7. Sifat Qudrah 

8. Sifat Irodah 

9. Sifat Ilmu 

10. Sifat Hayat (Hidup) 

11 dan 12 Sama' dan Bashor (Sifat Mendengar dan Melihat) 

13 Sifat kalam 

14. Qodiroon (Dialah Yang Maha Kuasa)

15. Muriidan (Dialah Yang Maha Berkehendak)

16. Aaliman (Dialah Yang Maha Mengetahui)

17. Samii'an (Dialah Yang Maha Mendengar)

18. Hayyan (Dialah Yang Maha Hidup)

19. Bashiiron (Dialah Yang Maha Melihat)

20. Mutakalliman (Dialah Yang Maha Berbicara)

Sifat mustahil bagi Allah Ta'ala

Sifat mustahil bagi Allah Ta'ala itu berjumlah 20 sifat yang terperinci sebagai berikut ini:
1. Sifat Adam (tidak ada) lawan dari sifat wujud
2. Sifat Hudust (baru) lawan dari sifat Qwidam
3. Sifat Fana' (rusak) lawan dari sifat Baqa’
4. Sifat Mumatsilah lilhawaditsi (sama dengan makhluknya) lawan dari sifat mukholafatuhu lilhawaditsi (berbeda dengan makhiuknya)
5. Sifat A'damu Qiyamuhu binafsihi (tidak berdiri sendiri) lawan dari sifat Qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri)
6. Sifat Ta'dud (berbilang) lawan dari sifat Wahdaniyah (Esa)
7. Sifat A'juzn (lemah) lawan dari sifat Qudrat (berkuasa)
8. Sifat Al Karahah (terpaksa) lawan dari sifat Iradah (berkehendak)
9. Sifat Jahlun (bodoh) lawan dari sifat Ilmun (berilmu)
10. Sifat Mautun (coati) lawan dari sifat Hayat (hidup)
11. Sifat Shomamun (tuli) lawan dari sifat Same' (mendengar)
12. Sifat Umyun (buta) lawan dari sifat Basher (melihat)
13. Sifat Bukmun (bisu) lawan dari sifat kalam (berbicara)
14. Sifat Kaunuhu A'jizan (Dzat yang lernah) lawan dari sifat Kaunuhu Qoadiron (Dzat yang berkuasa)
15. Sifat Kaunuhu Kaarihan (Dzat yang terpaksa) lawan dari Kaunuhu Muriidan (Dzat yang berkehendak)
16. Sifat Kaunuhu Jaahilan (Dzat yang bodoh) larvan dari sifat Kaunuhu `Aliman (Dzat yang berilmu)
17. Sifat Kaunuhu Mayyitan (Dzat yang coati) lawan dari Kaunuhu Hayyan (Dzat yang hidup)
18. Sifat Kaunuhu Ashomma (Dzat yang tuli) lawan dari Kaunuhu Sami'an (Dzat yang mendengar)
19. Sifat Kaunuhu A'maa (Dzat yang buts), lawan dari sifat Kaunuhu Bashiran (Dzat yang melihat)
20. Sifat Kaunuhu Abkamu (Dzat yang bisu) lawan dari sifat Kaunuhu Mutakalliman (Dzat yang berbicara)

Sifat Jaiz bagi Allah Ta’ala

وَجَائِزٌ بِفَضـْلِهِ وَعَدْلِهِ تَرْكٌ لِكُلِّ مُمْكِنٍ كَفِعْلِهِ

Dan adalah boleh dengan anugerah Allah SWT dan keadilannya, ialah meninggalkan segala yang mungkin seperti halnya Dia melakukannya.

Sifat jaiz Allah SWT ada satu, yakni: 

فِعْلُ كُلِّ مُمْكِنٍ أَوْ تَرْكُهُ


"Allah berhak untuk mengerjakan sesuatu atau meninggalkan (tidak mengerjakan)-nya." 

Tidak ada satu pun kekuatan yang dapat memaksa-Nya. Allah SWT memiliki hak penuh untuk mengerjakan atau mewujudkan suatu perkara. Sebagaimana juga Allah SWT mempunyai pilihan bebas untuk tidak menjadikannya. Firman Allah SWT: 

إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ إِذَآ أَرَدْنَاهُ أَن نَّقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ. (النحل :40).

"Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "Kun (jadilah)", maka jadilah ia." (QS. an-Nahl : 40).

waalahu a'lam bisshowab

Posting Komentar untuk "Iman Kepada Allah SWT : Pengertian Dan Dalil beriman Kepada Allah SWT"