Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iman Kepada Hari Akhir: Nikmat Kubur dan Siksa Kubur

Iman Kepada Hari Akhir: Nikmat Kubur dan Siksa Kubur


muslim yang beriman memiliki kewajiban yang tidak boleh dilupakan diantara percaya kepada hari akhir. Beriman kepada hari akhir berarti adalah menyakini dengan keyakinan yang pasti akan datangnya hari akhir dan sesuatu yang berhubungan dengannya. 

Dalam masalah iman kepada hari akhir, ada beberapa hal yang harus diyakini oleh seorang mukmin yakni, siksa kubur dan nikmat kubur, hari mahsyar, hisab, surga, neraka dan lain lain.

Nikmat Kubur dan Siksa Kubur

muslim yang beriman yakin bahwa kematian itu pasti akan terjadi pada setiap manusia. Dan apabila kematian telah datang kepada seseorang, maka tidak akan bisa dimajukan atau ditunda. Allah SWT berfirman:

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ. (الأعراف : 34).

"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu. Maka apabila telah datang waktunya mereka (ajal) tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS. al-A’raf : 34).

Dan setelah seseorang dikuburkan, Allah SWT mengembalikan ruh orang tersebut, kemudian datang dua malaikat yang akan menanyakan beberapa hal kepadanya. Malaikat itu bertanya kepadanya tentang Tuhan, nabi, agama, kiblat dan saudaranya.


supaya dapat menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir tentulah orang yang beriman yang selama hidupnya selalu berbuat amal kebajikan, beribadah kepada Allah SWT, serta menolong sesama manusia. Allah SWT berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلاَئِكَةُ أَلاَّ تَخَافُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ. (فصلت، 30).

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang Telah dijanjikan Allah kepadamu". (QS. Fusshilat : 30).

sebaliknya, bagi orang  yang selama hidupnya selalu diisi dengan tindakan kedurhakaan dan tindakan yang menyengsarakan sesama, akan mendapat siksa dalam kuburnya. Dalam hal ini, siksa kubur dibagi menjadi dua.

Pertama, Adzab kubur yang berlangsung terus sampai hari kiamat. Yaitu untuk orang tidak beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, serta orang-orang yang selalu berbuat dosa besar. Sebagaimana disebutkan di dalam al-Qur’an tentang keluarga Fir’aun:

النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا ءَالَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَاب. (المؤمن : 46).

"Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir`aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras". (QS al-Mukmin : 46).

Kedua, Adzab kubur yang berlaku sementara. Yakni siksa kubur yang diterima oleh orang mukmin yang melakukan kemaksiatan. Ia disiksa sesuai dosa yang dilakukan di dunia. Siksa ini bisa diringankan atau bahkan dihentikan jika apa yang dia diterima sudah dianggap cukup untuk menebus dosa yang pernah dilakukan. Atau ada do’a dan permohonan ampunan (istighfar) atau kiriman pahala sodakoh, bacaan al-Qur’an dan lainnya, yang dipanjatkan oleh sanak keluarga, famili, dan teman-teman yang masih hidup.

Oleh akrena itu, bagi segenap kaum muslim yang masih hidup, sebaiknya senantiasa mendo’akan keluarga, terutama kedua orang tua, sahabat dan seluruh kaum muslimin yang telah meninggal dunia. Hal itu merupakan salah satu bentuk kepedulian kepada mereka, sehingga dapat menjalani kehidupan alam kubur dengan tenang dan bahagia.

Dalam hal inilah, tradisi tahlilan yang sudah berlaku umum di masyarakat Indonesai perlu terus dilakukan dan dilestarikan, karena apa yang dibaca dalam acara tersebut merupakan sesuatu yang memang sangat dibutuhkan oleh orang yang telah meninggal dunia.

Begitu pula, setelah selesai shalat lima waktu agar tidak henti-hentinya mendo’akan kedua orang tua atau keluarga yang telah meninggal dunia, atau dengan mengirimkan pahala bacaan surat al-Fatihah untuk mereka yang telah meninggal.

waalahu a'lam bisshowab

Posting Komentar untuk "Iman Kepada Hari Akhir: Nikmat Kubur dan Siksa Kubur"