Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Naat atau sifat : Pengertian dan Pembagian Beserta contohnya

Naat atau sifat : Pengertian dan Pembagian Beserta contohnya

Pengertian Naat atau Sifat

mengenai penjelasan dari Naat atau sifat  dalam tata bahasa arab telah disebutkan dalam kitab al jurumiyah yang disusun atau dikarang oleh syeikh As-Shanhaji dalam bab  Naat atau sifat . pengarang berkata :

النَّعْتُ تَابِعٌ لِلْمَنْعُوْتِ فِي رَفْعِهِ ، وَنَصْبِهِ، وَخَفْضِهِ، وَتَعْرِيْفِهِ، وَتَنْكِيْرِهِ، تَقُوْلُ: قَامَ زَيْدٌ الْعَاقِلُ، وَرَأَيْتُ زَيْداً الْعَاقِلَ، وَمَرَرْتُ بِزَيْدٍ الْعَاقِلِ

Naat atau sifat ialah lafadz yang mengikuti kepada man’utnya (yang diikuti) pada rofa’nya, nashabnya, jernya, ma’rifatnya, dan nakirahnya. Seperi ucapanmu: قَامَ زَيْدٌ الْعَاقِلُ  (zaid yang berakal telah  berdiri), رَأَيْتُ زَيْداً الْعَاقِلَ (aku melihat zaid yang berakal), مَرَرْتُ بِزَيْدٍ الْعَاقِلِ (aku telah meliwati zaid yang berakal).

----------------

Pengertian Naat


Na’at (sifat) adalah suatu kata yang mengikuti kata lainya (Man’ut) dalam hal I’rab seperti rafa’, nashab, khafadh (jar) atau dalam hal makrifat maupun nakirah
 Contohnya:
contoh naat mahal rafa'
 قَامَ زَيْدٌ اَلْعَاقِلُ
Zaid yang berakal telah berdiri,

contoh naat mahal nashab
رَأَيْتُ زَيْدًا اَلْعَاقِلَ
 aku melihat zaid yang berakal,

contoh naat mahal jer
 وَمَرَرْتُ بِزَيْدٍ اَلْعَاقِلِ
 aku berjalan bersama zaid yang berakal)

Pembagian Naat atau sifat 

1. Na'at Hakiki 

adalah na'at yg merofa'kan dhomir mustatir yg kembali kpd man'ut (yg disifati).

Contoh : جَاءَ الرَّجُلُ الْفَاضِلُ
Telah datang lelaki yang mulia 

Kata لْفَاضِلُ adalah na’at untuk kata  الرَّجُلُ . Kata الْفَاضِلُ ini merafa’kan dhamir (kata ganti) yang mustatir (tersembunyi), yaitu هو (dia) yang menunjukan kepada kata الرَّجُلُ. dengan kata lain الْفَاضِلُ adalah sifat dia (الرَّجُلُ

 Hukum na'at hakiki harus mengikuti man'utnya :
1. I'rob (Rofa', Nashab dan Jar)
2. Penentuan (Nakiroh dan Ma'rifat)
3. Jenis (Mudzakkar dan Mu'annas)
4. Bilangan (Mufrod, Mutsanna dan Jamak)
  

2. Na'at Sababi 

adalah na'at yg merafa'kan isim zhohir yang bersambung dengan dhamir yg kembali kpd man'ut (yg disifati).
Contoh :
 جَاءَ الرَّجُلُ الْفَاضِلُ أَبُوْهُ
Telah datang Muhammad yang bapaknya mulia 

Kata الْفَاضِلُ merupakan na’at bagi kata أَبُوْهُ .
الرَّجُلُ adalah fa’il dari kata الفاضل , dengan kata lain الْفَاضِلُ merupakan sifat bagi kata setelahnya, walaupun secara lafdziyyah ikut ke kata sebelumnya dalam keadaan marfu’ dengan tanda huruf wawu sebagai pengganti harkat dhamah karena kata ابوه termasuk salah satu dari asmaul khamsah. Kata ini diidhafahkan kepada huruf الها ء yang merupakan dhamir yang menunjuk krpada kata الرَّجُلُ.

Hukum na'at sababi harus mengikuti man'utnya :
1. I'rob (Rofa', Nashab dan Jar)
2. Penentuan (Nakiroh dan Ma'rifat)

Hukum na'at sababi yg mengikuti sesudahnya :
-Jenis (Mudzakkar dan Mu'annas)

Tidak mengikuti dlm bilangan (mufrod, mutsanna dan jamak) sama sekali dan na'atnya selalu dlm keadaan mufrod.

Posting Komentar untuk "Naat atau sifat : Pengertian dan Pembagian Beserta contohnya"