Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Kalam Dan Pembagiannya Kalam Dalam Kitab Al Jurumiyah

 

Pengertian Kalam Dan Pembagiannya Kalam Dalam Kitab Al Jurumiyah
kesempatan ini imanmuslim.com akan membahas Mengenai ilmu nahwu tentang bab Pengertian Kalam Dan Pembagiannya Kalam, sebagaimana telah disebutkan Dalam Kitab Matan Al Jurumiyah yang dikarang : Ibnu Aajurruumi Muhammad bin Muhammad bin Dawud As-Shanhaji 

Pengertian Kalam

pengarang kitab al jurumiyah (As Syaikh Ash Shanhajy) rahimahullah berkata :

الكَلَامُ: هُوَ الَّلفْظُ المُرَكَّبُ المُفِيدُ بِالوَضْعِ

Kalam adalah lafadz yang tersusun dan berfaedah (memiliki makna) menurut standar bahasa Arab

Al kalam /kalam dalam bahasa indonesia dikenal dengan "kalimat" . kalam/kalimat dalam bahasa arab adalah Lafadz yang tersusun yang berfaedah dan disengaja dengan menggunakan bahasa arab. 

dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan 4 syarat syarat kalam adalah sebagai berikut:

  • اللَّفْظُ  (lafadz) adalah suara yang mengandung beberapa huruf hijaiyah, contoh : 'زَيْدٌ'
  • المُرَكَّبُ  / murokkab (tersusun) adalah yg tersusun dari dua kata atau lebih, contoh: قَامَ زَيْد

Maka yang dimaksud dengan murokkab itu tersusun dari dua kata atau lebih, dan jika hanya terdapat satu kata misalnya 'زَيْدٌ' maka bukan termasuk kalam menurut ahli nahwu.

  • المُفِيْدُ   /  mufid (berfaedah) adalah kalimat yang diucapkan itu harus memiliki faedah yang membuat pembicara langsung paham dengan yang dibicarakan, contoh seperti kalimat:

 قَامَ زَيْدٌ  Zaid telah berdiri

زَيْدٌ قَائِمٌ  Zaid adalah orang yang berdiri 

kedua kalimat di atas merupakan kalam (kalimat lengkap) karena memberikan faedah atau informasi lengkap dan utuh kepada pembicara dan lawan bicaranya bahwa zaid berdiri, maka sesungguhnya pendengar/lawan bicara jika mendengarkan kedua kalimat di atas langsung paham karena kalimatnya sudah sempurna, dan membuat pembicara diam karena tidak perlu menjelaskan apapun lagi.

Adapun kata yang murokkab tapi tidak mufid, contoh:

 غُلَامُ زَيْدٍ Anak Zaid

إنْ قَامَ زَيْدٌ  Jika zaid berdiri

pada contoh pertama, itu hanya susunan yang mudhof - mudhof ilaih yang kedudukannya hanyalah kata tanpa penjelas dan tanpa fi'il.

dan contoh kedua, itu adalah kalimat syarat yang diawali dengan 'jika' dan tidak mengandung kalimat jawab, maka contoh kedua juga menjadi tidak lengkap dan membuat orang yang mendengar akan bertanya lagi. 

  • بالوضع  / disengaja atau diucapkan secara sadar : kalam harus diucapkan dengan kata 'sadar', maka semua kata atau yang diucapkan oleh "orang tidur/ngelindur" "orang gila" maka tidak termasuk kalam menurut ahli nahwu, sebagian dari ahli nahwu juga menafsirkan kata بالوضع dengan perkataan orang Arab, maka perkataan orang selain Arab itu juga tidak termasuk kalam menurut ahli nahwu.

Pembagian Kalam

pengarang kitab al jurumiyah (As Syaikh Ash Shanhajy) rahimahullah berkata :

وَأَقْسَامُهُ ثَلَاثَةٌ: اِسْمٌ وَفِعْلٌ وَحَرْفٌ جَاءَ لِمَعْنَى

Kalam terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu isim (kata benda), fi’il (kata kerja) dan huruf yang bermakna.

Macam-macam atau Penyusun kalimat (kalam) itu ada tiga: 

1.  Isim,

2.  fi’il, dan 

3. huruf yang memiliki arti. 

ciri-ciri  isim (kata benda)

   فاْلِاسْمُ يُعْرَفُ: بِالْخَفضِ وَالتَّنْوِيْنِ وَدُخُوْلِ اْلَألِفِ وَالَّلَّامِ وَحُرُوْفِ الْخَفْضِ وَهِيَ: مِنْ، وَإِلَى، وَعَنْ، وَعَلَى، وَفِي, وَرُبَّ، وَالْبَاءُ، وَالْكَافُ، وَاللاَمُ، وَحُرُوْفِ القَسَمِ وَهِيَ: الْوَاوُ، وَالْبَاءُ، وَالتَّاءُ

Isim (kata benda) dapat dikenali dengan keberadaan  khafadh, tanwin, dan kemasukan alif dan lam. Huruf khafadh itu adalah :

مِنْ (dari),  إِلَى(ke), عَنْ (dari),  عَلَى(di atas),فِي (di), رُبَّ (jarang), بِ (dengan), كَ (seperti), لِ (untuk) Isim dapat dikenali juga dengan huruf qasam (sumpah) yaitu waw, ba dan ta.

Kalimat isim (kata benda) adalah setiap kata yang menunjukan:

1. Nama benda, seperti: مَحْفَظَةٌ tas, كِتَابٌ buku, قَلَمٌ pena, مِمْسَحَةpenghapus,مِسْطَرَةٌ penggaris, dan lain-lain.

2. Orang, seperti: اَحْمَدُ Ahmad, فَاطِمَة Fatimah, ُ اَبُوْ هُرَيْرَةَ Abu Hurairah,جِبْرِيْلُ Jibril, اِبْلِيْسُ Iblis, dan lain-lain

3. Gelar, seperti:مُهَنْدِسٌ insinyur, دُكْتُوْرٌ Doktor, مُدِيْرٌ مَدْرَسَةٌٌ Kepala Seklah, رَئِسْ Ketua, ٌ حُفَّاظٌ penghafal, dan lain-lain

4. Kota, seperti:مَدِيْنَةُ اْلَمُنَوَّرَةِ Madinah Munawarah, مِصْرٌ Mesir, سُوْكَابُوْمِىْSukabumi, جَاكَرْتَا Jakarta, dan lain-lain

5. Negara, seperti:اَمْرِيْكًا Amerika, اِنْدُوْنِيْسِيَّ Indonesia, , عَرَبٌ سَعُوْدِيٌّArab Saudi, فَلِيْستِيْنَا Palestina, dan lain-lain

6. Binatang/tumbuhan, seperti: dan سَمَكٌ, ikan جَامُوْسٌ, kerbau دِيْكٌ, فَأْرٌ, tikus هِرَّةٌ, tikus, فِلْفِلٌ cabe,, خُضَرٌ sayuran, dan lain-lain

7. dan Tempat, seperti:  فَصْلٌ kelas,غُرْفَةٌ kamar, مَدْرَسَةٌsekolah,مَكْتَبَةٌ perpustakaan, dan lain-lain.

ciri-ciri  fi’il (kata kerja)

وَالْفِعْلُ يُعْرَفُ بِقَدْ، وَالسِّيْنِ، وَسَوْفَ، وَتَاءِ التَّأْنِيْثِ السَّاكِنَةِ

Fi’il (kata kerja) dapat dikenali dengan keberadaan: قَدْ (sungguh/terkadang), سَ (akan) ، سَوْفَ(akan) ، تَاءِ اَلتَّأْنِيثِ اَلسَّاكِنَةِ (ta ta’nits yang mati)

Kalimat fi’il adalah setiap kata yang menunjukan pekerjaan pada waktu tertentu.

ذَهَبَ يَذْهَبُ = pergi, berangkat

دَخَلَ بَدْخُلُ  = masuk

جَلَسَ يَجْلِسُ = duduk

تَعَلَّمَ يَتَعَلَّمُ = belajar

كَتَبَ يَكْتُبُ = menulis

ciri-ciri  huruf yang bermakna

وَالْحَرْفُ مَا لَا يَصلُحُ مَعَهُ دَلِيْلُ اْلاِسْمِ وَلاَ دَلِيْلُ الْفِعْلِ

Huruf adalah kata yang tidak ada tanda isim dan fi’il.

Adapun “Huruf” adalah Lafadz Yang tidak disertai Alamat (Tanda) Isim dan juga alamat (Tanda) Fi’il.

مِن = dari. Contoh kalimat, اَنَا اَخْرُجُ مِنَ اْلبَيْتِ = saya keluar dari rumah

اِلىَ = ke. Contoh kalimat, هُوَ بُسَلِّمُ اْلكِتَابَ اِلىَ اْلاُسْتَاذِ = dia menyerahkan buku itu ke gurunya.

فِىْ= dalam. Contoh kalimat, تَقْرَأُ اْلقُرْاَانَ فِىْ اْلمَسْجِدِ = anda membaca al-quran di masjid

عَنْ = dari. Contoh kalimat, يَسْأَلُ شَهِيْدٌ عَنِ الشَّهْرِيَّةِ = syahid menanyakan tentang infak bulanan.

عَلىَ = ke (atas). Contoh kalimat,قَامَ التَّلاَ مِيْذُعَلىَ اْلبِلاَطِ = para siswa berdiri di atas lantai.

بِ = oleh. Contoh kalimat, اَنَا اَقْطَعُ التُّفَّاحَ بِالسِّكِّيْنِ = saya memotong buah apel dengan pisau.

Posting Komentar untuk "Pengertian Kalam Dan Pembagiannya Kalam Dalam Kitab Al Jurumiyah"