Penjelasan Tentang Takbir, Sebab takbir, Permulaannya Dan Akhirnya Dalam Kitab Hidayatul Mustafid

 

Kitab Hidayatul Mustafid Merupakan salah satu kitab yang membahas tentang Ilmu Tajwid. Kitab Hidayatul Mustafid dikarang / disusun oleh Syekh Muhammad Al-Mahmud.  kitab ini terdiri dari pertanyaan dan jawaban di setiap pasalnya, mengenai Pasal Tentang Takbir, Sebab takbir, Permulaannya Dan Akhirnya Dalam Kitab Hidayatul Mustafid terdapat dalam bab fasal Pasal Tentang Takbir, Sebabnya, Permulaannya Dan Akhirnya / faslun fi bayaani takbiir wa sababihi wa shigatihi wa ibtidaaiha wa intihaaiha Kitab Hidayatul Mustafid. 

baca terjemahan Pasal Tentang Penjelasan Takbir, Sebab takbir, Permulaannya Dan Akhirnya  Dalam Kitab Hidayatul Mustafid.

Pasal Tentang Takbir, Sebabnya, Permulaannya Dan Akhirnya - فَصْلٌ فِي بَيَانِ التَكْبِير وَسَبَبِه وَصِيغَتِه وَابْتِدَائِهَ وَانتِهَائِه

hukum takbir ketika al quran adalah sunnah

sababnya adalah bahwa wahyu pernah datang terlambat kapada rasulullah Saw beberapa hari,
ada yang mengatakan 12 hari, ada yang mengatakan 15 hari, ada yang mengatakan 40 hari
kemudian orang-orang musyrik berkata dengan tujuan mempersulit dan memusuhi: " sesungguhnya muhammad itu telah di tinggalkan tuhannya dan dimusuhinya"
lalu jibril datang dan membacakan: والضحي والليل  ( ad dhuha) sampai akhir
فقال النبي صلى الله عليه وسلم عند قراءة جبريل لها الله أكبر تصديقا لما كان ينتظر من الوحي وتكذيبا للكفار
maka nabi saw membaca allahu akbar saat jibril membacanya, untuk membenarkan wahyu yang beliau tunggu, dan mendustakan orang orang kafir

ada yang mengatakan kalimatnya adalah Allahu akbar, dan itu sebelum bismillah
dan diriwayatkan tambahan tahlil sebelum takbir, maka kau ucapanya la ilaha illa Allah wallahu akbar bismillah sampai akhir

ada sebagian ulama’ menambahi tahmid setelah takbir, maka kau ucapakan la ilaha illa Allah wallahu akbar wa lillahil hamd bismillah sampai akhir

dari mana dimulai takbir sampai mana akhirnya
takbir dimulai ketika selesai bacaan surat ad dluha, dan akhirnya setelah bacaan surat qul a’udzu birobbinnas