Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terjemah Pasal Hukum Mim Nun Tasydid dan Mim Mati - Kitab Al Jazariyah disertai Penjelasan

   Terjemah Pasal Hukum Mim Nun Tasydid dan Mim Mati - Kitab Al Jazariyah disertai Penjelasan

Kitab Matan Al-Jazariyah (متن الجزرية) merupakan salah satu kitab ilmu Tajwid yang menjadi rujukan dalam ilmu tajwid yang banyak diajarkan di pesantren dan sekolah agama di Indonesia. kitab matan al Jazariyah yang terdiri dari 109 bait. kitab ini dikarang oleh Syamsuddin Abul Khair Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin ‘Ali bin Yuusuf Al-Jazariy Ad-Dimasyqi Asy-Syaafi’i.

spesifikasi ringkas kitab 

Nama kitab: Matan Al-Jazariyah (متن الجزرية)
Nama Pengarang: Syamsuddin Abul Khair Muhammad bin Muhamad bin Muhammad bin Ali bin Yusuf Al-Jazary Ad-Dimasyqi Asy-Syafi'i
Bidang studi: Ilmu Tajwid (Cara membaca Kitab Suci al-Quran)

Syamsuddin Abul Khair Muhammad bin Muhamad bin Muhammad bin Ali bin Yusuf Al-Jazary Ad-Dimasyqi Asy-Syafi'i Atau Ibnu al Jazariy dilahirkan pada Sabtu malam, setelah shalat tarawih, tanggal 25 Ramadhan 751 H di Damaskus, Syam (sekarang Suriah). bertepatan dengan 30 November 1350 di wilayah yang bernama al Khat al Qashain di Damaskus. beliau  wafat pada tahun 833 H di Syiraz, saat masa sekarang berada termasuk wilayah Iran. Imam al-Jazari al-Dimasyqi adalah ulama dari negeri Syam yang memiliki kelebihan dalam bidang ilmu tajwid dan ilmu-ilmu al-Qur’an.

berikut terjemah dengan penjelasan bab Pasal Hukum Mim Nun Tasydid dan Mim Mati Kitab Matan Al-Jazariyah arab berharakat  dengan terjemah arti dalam bahasa indonesia :

الميم والنون المشددتين والميم الساكنة - Hukum Mim Nun Tasydid dan Mim Mati


(62) … وأَظْهِرِ اْلغُنَّةَ مِنْ نُونٍ وَمِنْ ۞ مِيمٍ إِذاَ مَا شُدِّدَا وَأَخْفِيَنْ

Dan jelaskanlah sifat ghunnah yang ada pada huruf Nun dan Mim saat keduanya bertasydid, karena pada saat keduanya berada pada posisi tasydid, maka mereka berada pada tingkatan ghunnah yang paling sempurna. Lalu, samarkanlah (ikhfa-kan).

(63) … الْمِيمَ إِنْ تَسْكُنْ بِغُنَّةٍ لَدَى ۞ بَاءٍ عَلَى المُخْتَارِ مِنْ أَهْلِ اْلأَدَا

 Huruf Mim yang sukun disertai ghunnah saat berhadapan dengan huruf Ba, menurut pendapat yang terpilih di kalangan para Ulama Ahli Qiraah.

(64) … وَاظْهِرَنْهَا عِنْدَ بَاقِي اْلأَحْرُفِ ۞ وَاحْذَرْ لَدى وَاوٍ وَفَا أنْ تَخْتَفِي

Kemudian jelaskanlah Mim sukun saat berhadapan dengan sisa hurufnya (selain Ba dan Mim), serta berhati-hatilah jangan sampai menyamarkan suara Mim sukun saat berhadapan dengan Wawu dan Fa karena dekat dan kesamaan makhrajnya.


------------

Penjelasan :

Ghunnah  atau  mendengungnya  huruf  Nun  dan  huruf  Mim  ketika  ditasydid  harus dibaca dengan terang. Seperti lafadz: 

ﻋَﻢَّ ﻳَﺘَﺴَﺎﺀَ ﻟُﻮْﻥَ
ﻭَﺍ ﻣْﺮَ ﺃَﺗُﻪُ ﺣَﻤَّﺎ ﻟَﺔَ ﺍﻟْﺤَﻄَﺐِ
ﺇِﻧَّﺎ ﺃَﻋْﻄَﻴْﻨَﺎﻙَ ﺍﻟْﻜَﻮْﺛَﺮَ
ﻗُﻞْ ﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﺮَﺏِّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ
من الجنة والناس 

Ketika huruf  Mim Mati bertemu dengan huruf Ba, maka harus dibaca dengan samar. Seperti lafadz:
Contohnya :
1. ﺗَﺮْ ﻣِﻴْﻬِﻢْ ﺑِﺤِﺠَﺎ ﺭَﺓٍ
2. ﺍِﻥَّ ﺭَﺑَّﻬُﻢْ ﺑِﻬِﻢْ
3. ﺍِﻋْﺘَﺼِﻢْ ﺑِﺎ ﻟﻠَّﻪِ

Mim Mati   ketika bertemu dengan huruf hijaiyah selain huruf Ba dan huruf Mim, maka harus dibaca idzhar. Seperti lafadz

لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

terlebih lagi ketika bertemu dengan huruf Fa dan huruf Wawu. Seperti lafadz

خَلْفِهِمْ وَعَنْ

Posting Komentar untuk "Terjemah Pasal Hukum Mim Nun Tasydid dan Mim Mati - Kitab Al Jazariyah disertai Penjelasan"