Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Khutbah Jum'at : Keistimewaan Umat Nabi Muhammad SAW

Khutbah Jum'at : Keistimewaan Umat Nabi Muhammad SAW


بسم الله الرحمن الرحيم
الحَمدُ لِلهِ الذِى اَرسَلَ رَسولَهُ بِالْهُدَى ودِينِ الحَقِّ لِيَظهِرَهُ عَلَى  الدينِ كُلِّه و كَفَى باِللهِ شَهِيدًا . اَشهَدُ اَنْ لاَ الهَ الاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شرِيكَ لَهُ وَ اَشْهدُ اَنَّ مُحّمدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ . اللهُمَّ صَلِ و سلّم علَىَ سَيِّدِنا محَمَّدٍ و علَىَ آلهِ وَ اَصْحاَبِهِ اَخْمعِينَ . (امَّا بَعدُ) فَياَ عِبَادَللهِ اتّقوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَقَالَ تعَلَى يَأَيُّهاَ الذِيْنَ ءَآمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ ولاَ تَمُتُنَّ أِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسلِمُوْنَ


Untaian Puji Serta Syukur Sudah Seyogyanya Kita Panjatkan Ke Dzat Yang Maha Ghofur , Dzat Robbulizzati , Yang Menciptakan Serta Menguasai Alam Semesta Ini , Tak Ada Semikro Gerak, Sedetik Waktu, Sedetak Jantungpun  Yang Luput Dari Ilmunya Allah ,

Dzat Yang Memang Sudah Haknya Untuk Disembah , Serta Sudah Menjadi Kewajiban Kita Selaku Mahluknya Untuk Menyembah kepadanya

Salawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi akhir zaman, nabi pilihan, nabi besar muhammad saw begitu pula  keluarganya, para sahabatnya dan kita selaku umatnya mudah mudahan mendapat syafaatnya.

            Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah

Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan.

Pada kesempatan ini khatib mengangkat Tema khutbah tentang  keistimewaan yang Allah berikan kepada Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan umatnya. 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Sesungguhnya umat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah umat yang paling baik dan paling mulia. sebagaimana Allah ta’ala berfirman:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ (آل عِمْرَان: ١١٠)

Maknanya: “Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk umat manusia, karena kalian menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah dari kemungkaran serta beriman kepada Allah” (QS Ali ‘Imran: 110)

hal senada disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya:

أَنْتُمْ مُتِمُّوْنَ سَبْعِيْنَ أُمَّةً أَنْتُمْ خَيْرُهَا وَأَكْرَمُهَا عَلَى اللهِ (رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ فِي الْمُعْجَمِ الْكَبِيْرِ)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Di antara kekhususan dan keistimewaan yang dianugerahkan kepada umat Muhammad adalah bahwa Allah menjadikan syariat Nabi Muhammad sebagai syariat yang paling ringan dan mudah. 

misalanya dalam hal shalat, shalat dari umat-umat terdahulu haruslah dilakukan di tempat tertentu yang khusus diperuntukkan shalat walaupun tempat itu jauh dari rumah penduduk. Hal ini tentu sangat memberatkan dan menimbulkan kesulitan yang luar biasa bagi mereka. Akan tetapi penting untuk ditegaskan bahwa Allah tidak akan mewajibkan sesuatu yang tidak mampu mereka lakukan.

Berbeda dengan syariat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setiap tempat di mana pun kita berada di muka bumi ini asalkan tempat itu suci, maka boleh melaksanakan ibadah shalat

Pada syariat nabi-nabi terdahulu, seseorang yang ingin berwudhu lalu tidak menemukan air, maka shalatnya ditunda sampai ada air. Tidak ada syariat tayammum sebagai ganti dari wudhu seperti dalam syariat Nabi Muhammad. 

Pada sebagian syariat terdahulu, jika seseorang melakukan maksiat di malam hari, maka maksiat yang ia lakukan itu tertulis di pintu rumahnya pada siang harinya. Berbeda dengan kita sebagai umat Nabi Muhammad. Siapa pun di antara kita yang berbuat maksiat, maka tidak akan ada tanda khusus pada dirinya atau rumahnya setelah kita berbuat maksiat.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Sebagian umat terdahulu, kadar zakat mal yang wajib mereka bayar adalah 25 % dari harta yang mereka miliki. Sedangkan dalam syariat Nabi Muhammad, kadar zakat yang diwajibkan kepada kita dari emas dan perak hanyalah 2,5 %. 

Puasa dalam syariat kita, waktunya dimulai dari terbitnya fajar sampai dengan terbenamnya matahari. Ini sangat ringan dibanding syariat puasa pada sebagian umat terdahulu yang berlangsung selama sehari semalam penuh tanpa makan dan minum.

Sedangkan mengenai shalat, kita hanya diwajibkan melakukan lima waktu dalam sehari semalam namun masing-masing berpahala sepuluh. Pahala yang kita dapatkan dari lima shalat itu adalah lima puluh. Subhanallah! Allah tidak hanya menurunkan syariat yang ringan dan mudah kepada umat ini. Lebih dari itu Allah juga mengaruniakan pahala yang berlimpah kepada kita, umat Muhammad. 

Adapun wudhu, bukanlah kekhususan dari umat ini. Pada umat-umat terdahulu juga ada syariat wudhu. Akan tetapi ghurrah dan tahjil tidaklah Allah anugerahkan kecuali kepada umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apa itu ghurrah dan tahjil? Ghurrah dan tahjil adalah tanda khusus bagi umat Nabi Muhammad pada hari kiamat kelak pada wajah, tangan dan kaki mereka, yaitu cahaya pada bagian-bagian tersebut dikarenakan mereka melebihkan basuhan wudhu pada bagian seputar wajah, bagian di atas siku-siku tangan dan bagian di atas mata kaki. Tanda itulah yang menjadikan Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenali umatnya pada hari kiamat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ أُمَّتِيْ يَأْتُوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِيْنَ مِنْ أَثَرِ الْوُضُوْءِ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ)

Maknanya: “Sesungguhnya umatku datang pada hari kiamat dalam keadaan putih bercahaya disebabkan bekas wudhu” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Di antara kekhususan Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau-lah orang yang pertama kali mengetuk pintu surga. Lalu malaikat penjaga pintu surga bertanya: Siapa?. Beliau menjawab: Muhammad. Kemudian malaikat mengatakan:

بِكَ أُمِرْتُ لَا أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)

“Khusus untukmu, aku diperintahkan untuk tidak membuka pintu ini kepada siapa pun sebelum engkau” (HR Muslim)

Di antara kekhususan umat Muhammad adalah apa yang disabdakan oleh Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

نَحْنُ الْآخِرُوْنَ السَّابِقُوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)

Maknanya: “Kita adalah umat yang terakhir, akan tetapi kitalah golongan yang pertama kali masuk ke dalam surga pada hari kiamat” (HR al-Bukhari).

oleh karenanya sudah sepantasnya kita selaku umat nabi muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memperbanyak shalawat kita

مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)

apalagi di hari jumat lebih lebih lagi kita memperbanyak shalawat

أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً

Artinya : “Banyaklah bersalawat kepada ku (Nabi Muhammad SAW) di setiap hari Jum’at, karena Sesungguhnya salawat umat ku akan ditampakkan kepada ku di setiap hari Jum’at. Maka siapa orang yang paling banyak bersalawat kepada ku, kelak dialah yang paling dekat tempatnya dengan ku pada hari kiamat.” 


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin

 باَرَكَ اللهُ ليِ وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ الكَرِيم. و نَفَعَنيِ وَاِيَاكُمْ بِماَ فِيْهِ مِنَ الاَيآتِ وَالذِكْرِ الْحَكِيم وَتَقَبَلْ مِنِّي وَمِنْكُم تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هوَالسَمِيعُ العَلِيم
 Khutbah ke dua
الحَمْدُ لله الوَاحِدِ القَهَّار,العَزِيْزِالغَفَّار, مكَوِّرِ اللّيلِ علَ النَهَار,تَذْكِرَةً لِاُوْلِي الْقُلُوْبِ وَالاَبْصَار ,وَتَبْصِرَةً لِذَوِى الاَلْبَابِ وَ الاِعْتِبَار. اَشهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ الله وَ اَشْهدُ اَنَّ مُحّمدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ. اللهُمَّ صَلِ و سلّم علَىَ حَبِيبِ ربِّ العاَلَمِين اِماَم المتَّقِين سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا محَمَّدٍ و علَىَ آلهِ وَ اَصْحاَبِهِ اَخْمعِينَ. (امَّا بَعدُ) فَياَ عِبَادَللهِ أُوْصِي نَفْسيِ وَاِيَّأكُمْ بِتَقْوَاللهِ فِي سِرِّوَالعَلَانِيَّةِ وَعْلَمُو انَّ اللهَ تَعَليَ امَرَكُم بِاَمْرٍ بَدَاَ فِيهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّي بِالْمَلاَءِكَةِ بِقُدْسِهِ  وَقَالَ تعَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلَاءِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَي النَبيِ يَاأيُّها الَّذِينَ اَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِمَا . اللهُمَّ صَلِ علَىَ سَيِّدِنا محَمَّدٍ و علَىَ آلِ سَيِّدِناَ محَمَّد. اللهُمَّ صَلِّ و سَلِّم وَبَارِك علَىَ سَيِّدِنا محَمَّدٍ و علَىَ آلهِ وَ اَصْحاَبِهِ اَخْمعِينَ اَمِين ياَ رَبِّ العَالَمِين.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ للْمُسلِمِينَ وَالمُسْلِمَات وَ المُؤْمِنِين وَ المُؤْمِنَات الاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَات اِنَّكَ سَمِيعُ قَرِيبُ مُجِيبُ الدَّعَاوَاتِ فَيَا قَاضِيَات الحَاجَات اِقْضِ حَاجَتِنَا بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ . رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُنْيَا حَسَنَةً و فِي الاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار.
        عِبَادَ اللهِ , اِنَّ اللهَ يَأمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الاِحْسَان وَ أِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَي وَيَنْهَي عَنِ الفَحْسَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَ البَغيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن فَاذْكُرُوا اللهَ  العَظِيمْ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَي نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اكْبَرُ


Posting Komentar untuk "Khutbah Jum'at : Keistimewaan Umat Nabi Muhammad SAW"