Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keutamaan bulan Muharam : Peristiwa Penting di bulan Muharam

Keutamaan bulan Muharam
 Keutamaan bulan Muharam : Peristiwa Penting di bulan Muharam


MUHARAM adalah bulan pertama dalam tahun Islam (Hijrah). Sebelum Rasulullah berhijrah dari Makkah ke Yathrib (Madinnah), kiraan bulan dibuat mengikut tahun Masihi. Hijrah Rasulullah memberi kesan besar kepada Islam sama ada dari sudut dakwah Rasulullah, ukhuwwah dan syiar Islam itu sendiri.

Pada asasnya, Muharam membawa maksud ‘diharamkan’ atau ‘dipantang’, iaitu Allah SWT melarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah. Namun demikian larangan ini ditamatkan setelah pembukaan Makkah (Al Baqarah: 91). Sejak pemansuhan itu, umat Islam boleh melaksanakan tugas dan ibadat harian tanpa terikat lagi dengan larangan berkenaan.

Peristiwa-peristiwa penting:

1 Muharam – Khalifah Umar Al-Khattab mula membuat penetapan kiraan bulan dalam Hijrah.

10 Muharam – Dinamakan juga hari ‘Asyura’. Pada hari itu banyak terjadi peristiwa penting yang mencerminkan kegemilangan bagi perjuangan yang gigih dan tabah bagi menegakkan keadilah dan kebenaran.

Pada hari asy-Syura 10 Muharam juga telah berlaku:

1. Nabi Adam bertaubat kepada Allah.

2. Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit.

3. Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama enam bulan.

4. Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud.

5. Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa.

6. Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara.

7. Penglihatan Nabi Yaakob yang kabur dipulihkkan Allah.

8. Nabi Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritainya.

9. Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam.

10.Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentera Firaun.

11. Kesalahan Nabi Daud diampuni Allah.

12. Nabi Sulaiman dikurniakan Allah kerajaan yang besar.

13. Hari pertama Allah menciptakan alam.

14. Hari Pertama Allah menurunkan rahmat.

15. Hari pertama Allah menurunkan hujan.

16. Allah menjadikan ‘Arasy.

17. Allah menjadikan Lauh Mahfuz.

18. Allah menjadikan alam.

19. Allah menjadikan Malaikat Jibril.

20. Nabi Isa diangkat ke langit.

Keutamaan Bulan Muharram   

Bulan Muharram merupakan bulan yang pertama dari bulan-bulan Hijriyah. Dengan bulan ini  Allah membuka setiap tahun. Sebagaimana dalam sabda rasul: "Sesungguhnya Allah membuka tahun dengan bulan Haram (bulan Muharam), dan mengakhirinya pula dengan bulan Haram (bulan Dzulhijjah), maka tiada bulan dalam satu tahun lebih agung disisi Allah setelah bulan Ramadhan dari pada bulan Muharam".

Bulan Muharram dalam arti bahasa Indonesia bermakna: " yang diharamkan". Bulan ini dinamakan Muharram karena bangsa Arab dahulu bersepakat untuk mengharamkan peperangan di bulan ini. Bulan Muharram mempunyai keutamaan yang besar bagi kaum muslimin. Bulan ini merupakan salah satu dari Arba'atun hurum yang merupakan bulan yang dikhususkan Allah dengan disebutkan di dalam Al-Qur'an. Kaum jahiliyah dahulupun telah mengagungkan bulan ini, akan tetapi sebagian dari bangsa Arab mengharamkannya di satu tahun dan menghalalkannya ditahun yang lain. Kemudian Allah membatalkan kepercaya'an mereka dengan menurunkan firmannya:

( إن عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا في كتاب الله) [سورة التوبة : 36]

Artinya : "Sesungguhnya bilangan bulan disisi Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah".

Mengapa bulan Muharram ini merupakan salah satu bulan yang di agungkan? Sayyid Muhammad Bin Alwi al-maliki memaparkan bahwa Bulan ini merupakan bulan yang diagungkan karena dua sebab:

Pertama : Karena bulan ini dinisbahkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menamai bulan ini dengan sebutan syahrullah (bulan Allah). seperti disebutkan di Hadist yang diriwayatkan oleh Muslim yang artinya: "Puasa yang paling Afdhal setelah puasa Bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah Subhanahu wa ta'ala yang kalian sebut Muharram, dan ibadah yang paling afdhal setelah salat fardhu adalah Qiyamullail (shalat malam)".

 Dalam hadist ini Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberi nama bulan Muharam dengan sebutan Bulan Allah. Ini menunjukkan bahwa bulan ini mempunyai fadhilah dan keagungan tersendiri, karena Allah Subhanahu wa ta'ala tidak menyandarkan atau menisbatkan sesuatu kepada dhat-Nya kecuali itu merupakan sebagian dari makhluk-Nya yang dikhususkan, seperti halnya menisbatkan sayyidina Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, Ibrahim AS , Ishaq AS , Ya'kub AS , serta nabi-nabi yang lainnya sebagai 'Abdullah (hamba Allah Subhanahu wa ta'ala). Dan juga seperti Baitullah (rumah Allah) dan Naqatullah (unta Allah). Yakni tidak lain karena Nabi- nabi ini merupakan nabi yang dikhususkan oleh Allah. begitu pula bulan Allah Muharram.    

Kedua : karena bulan ini merupakan salah satu dari empat bulan-bulan haram (Asyhurun hurum) yaitu : Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Bulan-bulan ini dinamakan bulan haram seperti yang dikatakan oleh Ali bin Abi thalhah dan Ibnu abi Rajab: karena besar keagungannya dan karena perbuatan dosa di bulan ini lebih besar siksanya serta amal shaleh dan pahala di bulan ini lebih agung dari pada bulan lainnya, maka bulan ini adalah sebagai bulan yang paling disukai oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.

 Allah Subhanahu wa ta'ala telah menyebutkannya di Al-Qur'an dalam firman-Nya;

( إن عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا في كتاب الله يوم خلق السماوات والأرض منها أربعةحرم ، ذلك الدين القيم فلا تظلمون فيه أنفسكم ) [التوبة : 36]

Artinya : "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah Subhanahu wa ta'ala , di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan yang haram, itulah ketetapan agama yang lurus maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu ".

Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan sumpah Allah terhadap fajar di surat Al-fajr adalah bulan Muharam. Ibnu Abbas berkata dalam menafsirkan firman Allah Subhanahu wa ta'ala :

   (والفجر ، وليال عشر ) [ سورة الفجر : 1-2]

"yang dimaksud dengan al-fajr dalam ayat ini adalah Al Muharram, karena denganya dimulai tahun ".

Imam Al-Baihaqi berkata: "Memerangi kaum muslimin, membunuh mereka dan mengambil harta mereka tanpa hak diharamkan di setiap tahun, dan karena bertambah haramnya asyhurul hurum diyat (denda harta) membunuh dengan tidak sengaja menjadi lebih dipersulit di bulan ini dan dosanya jadi berlipat ganda bagi yang berbuat dzolim di bulan ini, serta pahala berbuat tha'at dilipat gandakan".

An-nasa'i meriwayatkan Hadis Dari Abu Dzar RA, berkata: Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, malam apakah yang paling utama, dan juga bulan apa yang paling utama wahai Rasulullah? Nabi menjawab: "Malam yang paling baik adalah tengahnya, dan bulan yang paling utama adalah bulan Allah Subhanahu wa ta'ala yang kalian sebut Muharram".   

Maksud dari Sabda nabi: "Bulan Allah yang paling utama" yakni setelah bulan Ramadhan, seperti yang disebutkan dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Hasan yang tertera di awal pembahasan: "Sesungguhnya Allah membuka tahun dengan bulan Haram (bulan Muharam), dan mengakhirinya dengan bulan Haram (bulan Dzul hijjah), maka tiada bulan dalam satu tahun lebih agung disisi Allah setelah bulan Ramadhan kecuali bulan Muharam".

Kejadian Penting di Bulan Muharram.

Termasuk Empat Bulan Haram (Suci)

Allah berfirman :


إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At-Taubah: 36)


Yang dimaksud empat bulan haram adalah bulan Dzul Qa’dah, Dzulhijjah, Muharram (tiga bulan ini berurutan), dan Rajab. Pada bulan-bulan ini, masyarakat Arab dilarang berperang karena disucikannya keempat bulan tersebut. Oleh karena itu, ia juga dinamakan Syahrullah Asham شهر الله الأصم, yang artinya Bulan Allah yang Sunyi karena larangan berperang itu.

Dari Abu Bakrah radhiallahu‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (Shaih Bukhari dan Muslim)

Dinamakan Syahrullah atau Bulan Allah 

Dari Abu Hurairah radhiallahu‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم

 “Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (Shahih Muslim)

Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An Nawawi menyebutkan bahwa, “Hadits ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah.” Sementara Imam As Suyuthi menjelaskan bahwa  berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Nama-nama bulan lainnya sudah ada di zaman jahiliyah. Sementara dulu, orang jahiliyah menyebut bulan Muharram ini dengan nama Shafar Awwal. Kemudian ketika Islam datanng, Allah ganti nama bulan ini dengan Al Muharram, sehingga nama bulan ini Allah sandarkan kepada dirinya (Syahrullah).

Bulan Kemenangan Nabi Musa as atas Firaun

Dari Ibnu Abbas radhiallahu‘anhuma, beliau menceritakan :

قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ مَا هَذَا قَالُوا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى قَالَ فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura’. Beliau bertanya, “Hari apa ini?” Mereka menjawab, “Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa-pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa dari pada kalian.” kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa. (Shahih Bukhari)

Di bulan inilah terdapat hari Asyura', yaitu hari ke sepuluh dari bulan Muharam. hari Asyura' merupakan hari bersejarah yang mempunyai kehormatan dan keutama'an yang agung. Karena dihari inilah terdapat kejadian-kejadian besar, kemenangan-kemenangan yang mulia, tanda-tanda yang menakjubkan, rahasia-rahasia yang tampak dan juga mukjizat-mukjizat yang memaksa hati untuk mempercayainya.

Di hari inilah Allah Subhanahu wa ta'ala menerima taubat dari sayyidina Adam AS, seperti yang di jelaskan dalam sebuah hadist Abi Ishaq dari yazid berkata: Aku bertanya kepada 'Ubaid bin 'Umair tentang puasa di hari Asyura', maka dia menjawab: Al-Muharam merupakan bulan Allah yang tuli yang disitu terdapat hari dimana Allah menerima taubat sayyidina Adam AS.

Di hari inilah Allah memberikan taubat kepada sebuah kaum yang telah berbuat dosa. seprti yang diriwayatkan oleh sayyidina 'Ali RA :  Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada seorang laki-laki : "Jika kamu ingin berpuasa sebulan selain puasa Ramadhan, maka puasalah di bulan Muharram, sesungguhnya disitu terdapat hari dimana Allah  memberi taubat kepada kaum dan akan memberikan ampunan bagi kaum yang lain".

Dari ibnu Abbas RA, dia berkata : "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala memberi wahyu kepada sayidina Musa AS untuk memerintah kaumnya agar bertaubat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala di sepuluh hari pertama dari bulan Muharram, dan jika datang hari yang kesepuluh agar keluar untuk Allah (beribadah) sampai Allah mengampuni segala dosa mereka".

Di hari itu pula Nabi kita Adam AS diturunkan Allah Subhanahu wa ta'ala ke bumi. seperti yang disebutkan disebagian hadist  shahih: Al-Aswad bin Yazid berkata : Aku bertanya kepada 'Ubaid bin 'Umair tentang puasa hari Asyura', dia menjawab: "Al-Muharam Adalah bulan Allah Subhanahu wa ta'ala yang tuli  disitu terdapat hari dimana Adam AS diterima taubatnya, jika kamu bisa melewatinya dengan berpuasa maka lakukanlah" . 

Di hari Asyura' pula Allah Subhanahu wa ta'ala menyelamatkan Nabi Musa AS dan kaumnya dari kejaran fir'aun, dan juga menenggelamkannya di laut Merah bersama kaumnya. Seperti yang tertera di sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas RA, dia berkata: Nabi muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam menuju kota Madinah sedangkan orang-orang Yahudi sedang berpuasa hari Asyura', kemudian Nabi bersabda : "Hari apakah ini sehingga kalian berpuasa? mereka menjawab : "hari ini hari yang mulia, hari dimana Allah Subhanahu wa ta'ala telah menyelamatkan Musa AS dari kejaran fir'aun bersama kaumnya, dan menenggelamkan fir'aun serta kaumnya, maka mereka berpuasa dihari ini sebagai tanda syukur. Rasulullah-pun bersabda: "Kita lebih berhak atas Musa As dari pada kalian". kemudian Rasullah berpuasa seketika itu dan memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa. ( Hadist shahih)    
    
Dalam sebuah hadist juga di sebutkan: Umar berkata : wahai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam!  sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala telah memberi keutama'an kepada kita dengan bulan Asyura'! Rasulullah bersabda: "Benar, Allah Subhanahu wa ta'ala menciptakan langit di bulan Asyura' dan juga bumi, menciptakan al Arsy di hari Asyura' dan juga kursi, menciptakan gunung-gunung di hari Asyura' dan juga bintang-bintang, menciptakan Al qolam di hari Asyura' demikian juga Allauh, menciptakan malaikat Jibril di bulan Asyura' demikian juga malaikat-malaikat yang lain, menciptakan Nabi Adam di hari Asyura', demikian juga siti hawa', menciptakan Surga di hari Asyura', dan menempatkan Adam di situ di hari Asyura', dilahirkannya Nabi Ibrahim kholilurrahman di hari Asyura', dan menyelamatkannya dari api neraka di hari Asyura', dan mengorbankannya di hari Asyura' , menenggelamkan Fir'aun di hari Asyura' , mengangkat Nabi Idris di hari Asyura', menyelamatkan nabi Ayub di hari Asyura', mengangkat Isa ibn Maryam As di hari Asyura', dan dilahirkan di bulan Asyura', menerima taubat Nabi Adam di hari Asyura', diampuninya dosa-dosa Nabi Dawud di hari Asyura', diberikannya kerajaan Sulaiman di hari Asyura', ..."    Akan tetapi hadist ini merupakan Hadist yang dho'if  yang telah disebutkan oleh Ibnu Al Jauzi pada kelompok Hadist maudhu'.

Dari beberapa Hadist yang disebutkan di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hari Asyura' Adalah hari yang sangatlah mulia, hari dimana disitu terdapat kejadian-kejadian bersejarah yang sangatlah penting bagi kaum muslimin, meskipun sebagian Hadist merupakan Hadist yang dha'if akan tetapi masih banyak Hadist shahih lainnya yang menjelaskan tentang keutama'an hari Asyura'.

Posting Komentar untuk " Keutamaan bulan Muharam : Peristiwa Penting di bulan Muharam"