Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Shalat Jum’at : Wajibnya Jum'at, Syarat Sah, Syarat Khutbah, dan Rukun Khutbah

Shalat Jum’at : Wajibnya Jum'at, Syarat Sah, Syarat Khutbah, dan Rukun Khutbah
shalat jum'at

1.   Kewajiban Shalat Jum’at

Shalat  jum‟at merupakan  satu  kewajiban  bagi  muslim  yang  telah  memenuhi syarat. Shalat jum'at dilaksanakan dua rakaat secara berjamaah pada waktu Dhuhur. Dalil kewajiban melaksanakan shalat jum‟at adalah firman Allah Swt. dalam QS. AL- Jumu'ah ayat 9 yaitu:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوْمِ ٱلْجُمُعَةِ فَٱسْعَوْا۟ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ وَذَرُوا۟ ٱلْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman jika telah dipanggil untuk shalat jum‟at maka bersegeralah dan tinggalkanlah jual beli.”

Dan di antara syarat-syarat yang harus terpenuhi untuk wajibnya shalat jum‟at ialah:

a.   Laki-laki. Perempuan tidak diwajibkan melaksanakan shalat jum‟at, tetapi apabila ia melaksanakan shalat jum‟at maka tidak perlu melaksanakan shalat dhuhur.

b.   Merdeka.  Budak tidak  diwajibkan shalat  jum‟at, namun menjadi  anjuran atau mustahab untuk mengikutinya dengan jamaah yang lain.

c.   Mustauthin atau penduduk setempat. Bila di indonesia dapat dibuktikan dengan KTP atau KK. Adapun muqim atau orang yang tinggal sementara di suatu tempat maka wajib shalat jum‟at di daerah tersebut bila dilaksanakan shalat jum‟at.

d.   Baligh. Anak kecil tidak diwajibkan shalat jum‟at meski telah tamyiz. Jika ia telah berusia tujuh tahun maka orang tua atau walinya harus memerintahkannya untuk ikut shalat jum‟at.

e.   Berakal.

f.   Tidak ada uzur.

2.   Syarat Sah Shalat Jum’at

Di dalam madzhab Syafi'i, selain syarat wajib juga harus memenuhi syarat sah shalat jum'at, di antaranya:

a.   Dilaksanakan pada waktu dhuhur. Jika seorang  masbuq dan hanya mendapati ruku‟ kedua dari imam, maka dia tetap berniat shalat jumat tetapi dengan empat rakaat.

b.   Didahului dua khutbah. Pelaksanaan khutbah ini juga harus masuk waktu dhuhur, dan khatin harus mengeraskan suaranya agar dapat didengar oleh minimal 40 jamaah.

c.   Wajib  mendapati  jamaah  pada rakaat  pertama.  Masbuq  yang tidak  mendapati rakaat pertama secara berjamaah dengan imam maka ia harus menyempurnakan bilangan  rakaat menjadi  empat. Namun, bila ia masih mendapati Fatihah dan ruku‟ imam pada rakaat pertama maka ia terhitung berjamaah.

d.   Tidak terjadi dua shalat jum‟at dalam satu daerah. Jika terjadi demikian, maka yang lebih dahulu shalat dihukumi sah, sedangkan yang lain tidak. Ukuran dari permulaan shalat adalah takbiratul ihram, jadi siapa yang terlebih dahulu takbir dia yang sah.

3.   Syarat Khutbah

Khutbah jum'at adalah satu hal yang tidak boleh ditinggalkan dalam rangkaian ibadah shalat jum'at, karena merupakan salah satu syarat sah. Artinya, bila shalat jumat  yang  dilaksanakan  oleh  sekelompok  orang  tidak  didahului  dengan  dua khutbah, maka dipastikan shalat jum‟at tersebut tidak sah.

Karena merupakan satu kegiatan tersendiri di luar shalat, meski masih dalam satu rangkaian kegiatan ibadah shalat jum‟at, khutbah jum‟at tentu memiliki beberapa syarat yang perlu dipenuhi, antara lain: 

a.   Suci dari hadats baik kecil maupun besar. Begitupun harus suci dari najis baik badan maupun segala yang dibawa seperti pakaian dan sebagainya.

b.   Menutup aurat.

c.   Berdiri ketika khutbah. Apabila tidak mampu dikarenakan uzur seperti sakit atau selainnya maka boleh dengan duduk.

d.   Duduk sebentar di antara dua khutbah seukuran tuma‟ninah.

e.   Sambung-menyambung antar rukun.

f.   Sambung-menyambung antar dua khutbah dan antara khutbah dan shalat. 

g.   Hendaknya setiap rukun disampaikan dalam Bahasa Arab.

h.   Hendaknya sudah masuk waktu Dhuhur. 

i.   Dilaksanakan sebelum shalat.

j. Hendaknya suara khatib dapat didengar oleh minimal jamaah yaitu empat puluh orang.

4.   Rukun Khutbah

Adapun rukun khutbah yang harus diperhatikan dan tidak boleh ditinggalkan antara lain:
a.   Mengucapkan hamdalah di masing-masing khutbah. 
b.   Shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. di masing-masing khutbah.
c.   Wasiat untuk bertaqwa di masing-masing khutbah. Yaitu mengajak untuk taat dan meninggalkan maksiat.
d.   Membaca satu ayat al-Qur‟an di salah satu khutbah. Diutamakan pada khutbah pertama, dan hendaknya ayat yang dibaca dapat dipahami oleh jamaah. 
e.   Do‟a untuk orang-orang beriman pada khutbah kedua.

Posting Komentar untuk "Shalat Jum’at : Wajibnya Jum'at, Syarat Sah, Syarat Khutbah, dan Rukun Khutbah"