Hal Yang Membatalkan Mengusap dua Muza (Khufain) dalam Kitab Fathul Qorib
Fathul Qorib adalah kitab fikih bermazhab Asy-Syafii karya Syekh Muhammad Qasim al-Ghazi yang merupakan syarah Matan Abu Syuja atau yang populer dengan nama At-Taqrib.
berikut penjelasan Hal Yang Membatalkan Mengusap dua Muza (Khufain) dalam Kitab Fathul Qorib
Yang Membatalkan Untuk Mengusap dua Muza (Khufain)
(وَيَبْطُلُ الْمَسْحُ) عَلَى الْخُفَّيْنِ (بِثَلَاثَةِ أَشْيَاءَ بِخَلْعِهِمَا) أَوْ خَلْعِ أَحَدِهِمَا أَوِ انْخِلَاعِهِ أَوْ خُرُوْجِ الْخُفِّ عَنْ صَلَاحِيَّةِ الْمَسْحِ كَتَحَرُّقِهِ
Mengusap dua muza hukumnya batal sebab tiga perkara, yaitu melepas keduanya, melepas salah satunya, terlepas sendiri atau muza sudah keluar dari kelayakan untuk diusap seperti sobek.
(وَانْقِضَاءِ الْمُدَّةِ) وَفِيْ بَعْضِ النُّسَخِ مُدَّةِ الْمَسْحِ مِنْ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ لِمُقِيْمٍ وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ بِلَيَالِيْهَا لِمُسَافِرٍ
Dan habisnya masa mengusap. Dalam sebagian redaksi diungkapkan dengan bahasa “habisnya masa mengusap” yaitu sehari semalam bagi orang muqim, dan tiga hari tiga malam bagi orang musafir.
(وَ) بِعُرُوْضِ (مَا يُوْجِبُ الْغُسْلَ) كَجِنَابَةٍ أَوْ حَيْضٍ أَوْ نِفَاسٍ لِلَابِسِ الْخُفِّ.
Dan sebab terjadinya sesuatu yang mewajibkan mandi seperti jinabah, haidl, atau nifas pada orang yang mengenakan muza.
Posting Komentar untuk "Hal Yang Membatalkan Mengusap dua Muza (Khufain) dalam Kitab Fathul Qorib"