Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Darah Haid, Nifas dan Istihadah dalam Kitab Fathul Qorib

Perbedaan Darah Haid, Nifas dan Istihadah dalam Kitab Fathul Qorib

Fathul Qorib adalah kitab fikih bermazhab Asy-Syafii karya Syekh Muhammad Qasim al-Ghazi yang merupakan syarah Matan Abu Syuja atau yang populer dengan nama At-Taqrib.

Dalam kitab fathul qorib al-mujib ini dibahas tentang fiqih Mazhab Imam Syafi'i terdiri dari muqaddimah dan pembahasan ilmu fiqih yang secara garis besar terdiri atas empat bagian, yaitu tentang cara pelaksanaan ibadah, muamalat, masalah nikah, dan kajian hukum Islam yang berbicara tentang kriminalitas atau jinayat

 berikut penjelasan Perbedaan Darah Haid, Nifas dan Istihadah dalam Kitab Fathul Qorib 


Perbedaan Darah Haid, Nifas dan Istihadah

(وَيَخْرُجُ مِنَ الْفَرْجِ ثَلَاثَةُ دِمَاءٍ دَمُ الْحَيْضِ وَالنِّفَاسِ وَالْاِسْتِحَاضَةِ.

Ada tiga macam darah yang keluar dari vagina perempuan, yaitu darah haid, nifas dan istihadah.

Darah Haid

(فَالْحَيْضُ هُوَ) الدَّمُ (الْخَارِجُ) فِيْ سِنِّ الْحَيْضِ وَهُوَ تِسْعُ سِنِيْنَ فَأَكْثَرَ (مِنْ فَرْجِ الْمَرْأَةِ عَلَى سَبِيْلِ الصِّحَةِ) أَيْ لَا لِعِلَّةٍ بَلْ لِلْجِبِلَّةِ (مِنْ غَيْرِ سَبِيْلِ الْوِلَادَةِ)

Haid adalah darah yang keluar dari vagina wanita pada usia haid, yaitu usia sembilan tahun atau lebih, dalam keadaan sehat, yaitu tidak karena sakit akan tetapi pada batas kewajaran, bukan karena melahirkan.

وَقَوْلُهُ (وَلَوْنُهُ أَسْوَدُ مُحْتَدِمٌ لَذَّاعٌ) لَيْسَ فِيْ أَكْثَرِ نُسَخِ الْمَتْنِ وَفِي الصَّحَاحِ احْتَدَمَ دَمٌ اشْتَدَّتْ حُمْرَتُهُ حَتَّى اسْوَدَّ وَلَذَعَتْهُ النَّارُ حَتَّى احْرَقَتْهُ

Ucapan mushannif “dan berwarna hitam, terasa panas dan menyakitkan” tidak terdapat di kebanyakan redaksi matan. Dalam kitab as Shahhah terdapat keterangan “darah sangat panas, warnanya sangat merah hinggah berwarna hitam, api membakarnya hinggah api tersebut membakarnya”.


Darah Nifas

(وَالنِّفَاسُ هُوَ) الدَّمُ (الْخَارِجُ عَقِيْبَ الْوِلَادَةِ)

Nifas adalah darah yang keluar dari vagina perempuan setelah melahirkan.

فَالْخَارِجُ مَعَ الْوَلَدِ أَوْ قَبْلَهُ لَا يُسَمَّى نِفَاسًا

Sehingga darah yang keluar bersamaan dengan bayi atau sebelumnya, maka tidak disebut darah nifas.

وَزِيَادَةُ الْيَاءِ فِيْ عَقِيْبِ لُغَةٌ قَلِيْلَةٌ وَالْأَكْثَرُ حَذْفُهَا

Penambahan huruf ya’ di dalam lafadz “’aqibin” adalah bentuk bahasa yang sedikit terlaku, sedangkan yang lebih banyak adalah membuang huruf ya’.


Darah Istihadah

(وَالْاِسْتِحَاضَةُ) أَيْ دَمُّهَا (هُوَ) الدَّمُّ (الْخَارِجُ فِيْ غَيْرِ أَيَّامِ الْحَيْضِ وَالنِّفَاسِ) لَا عَلَى سَبِيْلِ الصِّحَةِ

Istihadah, yaitu darah istihadah adalah darah yang keluar dari vagina perempuan di selain hari-hari keluarnya darah haid dan nifas, bukan dalam keadaan sehat.


Masa Haid

(وَأَقَلُّ الْحَيْضِ) زَمَنًا (يَوْمٌ وَلَيْلَةٌ) أَيْ مِقْدَارُ ذَلِكَ وَهُوَ أَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ سَاعَةً عَلَى الْاِتَّصَالِ الْمُعْتَادِ فِيْ الْحَيْضِ

Minimal masa haid adalah sehari semalam, maksudnya kadar sehari semalam, yaitu dua puluh empat jam secara bersambung yang biasa -tidak harus darah keluar dengan deras- di dalam haild.

(وَأَكْثَرُهُ خَمْسَةَ عَشَرَ يَوْمًا) بِلَيَالِيْهَا

Maksimal masa haid adalah lima belas hari lima belas malam.

فَإِنْ زَادَ عَلَيْهَا فَهُوَ اسْتِحَاضَةٌ 

Jika darah keluar melebihi masa di atas, maka disebut dengan darah istihadah.

(وَغَالِبُهُ سِتٌّ أَوْ سَبْعٌ) وَالْمُعْتَمَدُ فِيْ ذَلِكَ الْإِسْتِقْرَاءِ

Masa keluarnya darah haid yang sering terjadi adalah enam atau tujuh hari. Yang dibuat pegangan dalam hal ini adalah riset / penelitian.


Masa Nifas

(وَأَقَلُّ النِّفَاسِ لَحْظَةٌ) وَأُرِيْدَ بِهَا زَمَنٌ يَسِيْرٌ وَابْتِدَاءُ النِّفَاسِ مِنِ انْفِصَالِ الْوَلَدِ

Minimal masa nifas adalah lahdhah (sebentar). Yang dikehendaki dengan lahdhah adalah masa sebentar. Dan awal masa nifas terhitung sejak keluarnya seluruh badan bayi.

(وَأَكْثَرُهُ سِتُّوْنَ يَوْمًا وَغَالِبُهُ أّرْبَعُوْنَ يَوْمًا) وَالْمُعْتَمَدُ فِيْ ذَلِكَ الْاِسْتِقْرَاءِ أَيْضًا.

Maksimal masa nifas adalah enam puluh hari. Dan yang lumrah adalah empat puluh hari. Yang dibuat pegangan dalam semua itu juga penelitian.


Masa Suci

(وَأَقَلُّ الطُّهْرِ) الْفَاصِلِ (بَيْنَ الْحَيْضَتَيْنِ خَمْسَةَ عَشَرَ يَوْمًا)

Minimal masa suci yang memisahkan di antara dua haid adalah lima belas hari.

وَاخَتَرَزَ الْمُصَنِّفُ بِقَوْلِهِ بَيْنَ الْحَيْضَتَيْنِ عَنِ الْفَاصِلِ بَيْنَ حَيْضٍ وَنِفَاسٍ إِذَا قُلْنَا بِالْأَصَحِّ إِنَّ الْحَامِلَ تَحِيْضُ فَإِنَّهُ يَجُوْزُ أَنْ يَكُوْنَ دُوْنَ خَمْسَةَ عَشَرَ يَوْمًا

Dengan perkataannya “pemisah di antara dua haid”, mushannif mengecualikan masa pemisah di antara haid dan nifas, ketika kita berpendapat dengan qaul al Ashah yang mengatakan bahwa sesungguhnya wanita hamil bisa mengeluarkan darah haid. Karena sesungguhnya masa suci yang memisahkan haid dan nifas bisa kurang dari lima belas hari.

(وَلَا حَدَّ لِأَكْثَرِهِ) أَيِ الطُّهْرِ فَقَدْ تَمْكُثُ الْمَرْأَةُ دَهْرَهَا بِلَا حَيْضٍ

Tidak ada batas maksimal masa suci. Karena terkadang ada seorang wanita yang seumur hidup tidak pernah mengeluarkan darah haid.

أَمَّا غَالِبُ الطُّهْرِ فَيُعْتَبَرُ بِغَالِبِ الْحَيْضِ فَإِنْ كَانَ الْحَيْضُ سِتًّا فَالطُّهْرُ أَرْبَعٌ وَعِشْرُوْنَ يَوْمًا أَوْ كَانَ الْحَيْضُ سَبْعًا فَالطُّهْرُ ثَلَاثَةَ عَشَرَ يَوْمًا

Adapun lumrahnya masa suci disesuaikan dengan lumrahnya masa haid. Jika masa haidnya lumrah enam hari, maka masa sucinya dua puluh empat hari. Atau masa haidnya lumrah tujuh hari, maka masa sucinya tiga belas hari.


Usia Haid

(وَأَقَلُّ زَمَنٍ تَحِيْضُ فِيْهِ الْمَرْأَةُ) وَفِيْ بَعْضِ النُّسَخِ الْجَارِيَةُ (تِسْعُ سِنِيْنَ) قَمَرِيَّةٍ

Minimal usia seorang wanita bisa mengeluarkan darah haid adalah sembilan tahun hijriyah / qomariyah. Dalam sebagian redaksi menggunakan bahasa “al jariyah (wanita)”.

فَلَوْ رَأَتْهُ قَبْلَ تَمَامِ التِّسْعِ بِزَمَنٍ يَضِيْقُ عَنْ حَيْضٍ وَطُهْرٍ فَهُوَ حَيْضٌ وَإِلَّا فَلاَ

Sehingga, kalau ada seorang wanita yang melihat keluar darah sebelum sempurnanya usia sembilan tahun dengan selisih masa yang tidak cukup untuk masa minimal suci dan minimal haid (sembilan tahun kurang 16 hari kurang sedikit), maka darah tersebut adalah darah haid. Jika tidak demikian, maka bukan darah haid.


Masa Hamil

(وَأَقَلُّ الْحَمْلِ) زَمَنًا (سِتَّةُ أَشْهُرٍ) وَلَحْظَتَانِ

Minimal masa hamil adalah enam bulan lebih lahdhatain (dua masa sebentar) -waktu untuk jima’ dan melahirkan-.

(وَأَكْثَرُهُ) زَمَنًا (أَرْبَعُ سِنِيْنَ وَغَالِبُهُ) زَمَنًا (تِسْعَةُ أَشْهُرٍ) وَالْمُعْتَمَدُ فِيْ ذَلِكَ الْوُجُوْدُ

Maksimal masa hamil adalah empat tahun. Masa hamil yang biasa terjadi adalah sembilan bulan. Yang dibuat pedoman dalam hal ini adalah kejadian nyata.



Posting Komentar untuk "Perbedaan Darah Haid, Nifas dan Istihadah dalam Kitab Fathul Qorib"