Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kewajiban dalam sholat Berjama’ah dalam Kitab Fathul Qorib

berikut penjelasan tentang Kewajiban dalam sholat Berjama’ah dalam Kitab Fathul Qorib  dalam Kitab Fathul Qorib

Fathul Qorib adalah kitab fikih bermazhab Asy-Syafii karya Syekh Muhammad Qasim al-Ghazi yang merupakan syarah Matan Abu Syuja atau yang populer dengan nama At-Taqrib.

Dalam kitab fathul qorib al-mujib ini dibahas tentang fiqih Mazhab Imam Syafi'i terdiri dari muqaddimah dan pembahasan ilmu fiqih yang secara garis besar terdiri atas empat bagian, yaitu tentang cara pelaksanaan ibadah, muamalat, masalah nikah, dan kajian hukum Islam yang berbicara tentang kriminalitas atau jinayat
 
berikut penjelasan tentang Kewajiban dalam sholat Berjama’ah dalam Kitab Fathul Qorib  dalam Kitab Fathul Qorib
 

Kewajiban-Kewajiban di Dalam Berjama’ah

(وَ) يَجِبُ (عَلَى الْمَأْمُوْمِ أَنْ يَنْوِيَ الْاِئْتِمَامَ) أَوِ الْاِقْتِدَاءَ بِالْإِمَامِ

Bagi makmum wajib niat menjadi makmum atau niat mengikuti imam.

وَلَا يَجِبُ تَعْيِيْنُهُ بَلْ يَكْفِي الْاِقْتِدَاءُ بِالْحَاضِرِ وَإِنْ لَمْ يَعْرِفْهُ

Dan tidak wajib menentukan imam yang diikuti bahkan cukup niat bermakmum dengan imam yang hadir saat itu walaupun dia tidak mengenalnya.

فَإِنْ عَيَّنَهُ وَأَخْطَأَ بَطَلَتْ صَلَاتُهُ إِلَّا إِنِ انْضَمَّتْ إِلَيْهِ إِشَارَةٌ بِقَوْلِهِ نَوَيْتُ الْاِقْتِدَاءَ بِزَيْدٍ هَذَا فَبَانَ عَمْرًا فَتَصِحُّ

Jika ia menentukan sang imam dan ternyata keliru, maka sholatnya batal kecuali jika disertai isyarah dengan ucapannya “saya niat bermakmum pada Zaid, yaitu orang ini”, namun ternyata dia adalah ‘Amr, maka sholatnya tetap sah.

(دُوْنَ الْإِمَامِ) فَلَا يَجِبُ فِيْ صِحَّةِ الْاِقْتِدَاءِ بِهِ فِيْ غَيْرِ الْجُمُعَةِ نِيَّةُ الْإِمَامَةِ

Tidak bagi imam, maka tidak wajib bagi dia niat menjadi imam untuk mengesahkan bermakmum padanya di dalam selain sholat Jum’at.

بَلْ هِيَ مُسْتَحَبَّةٌ فِيْ حَقِّهِ فَإِنْ لَمْ يَنْوِ فَصَلَاتُهُ فُرَادَى.

Bahkan niat menjadi imam hukumnya disunnahkan bagi imam. Jika ia tidak niat menjadi imam, maka sholatnya dihukumi sholat sendirian.

 

Yang Sah Menjadi Imam

(وَيَجُوْزُ أَنْ يَأْتَمَّ الْحُرُّ بِالْعَبْدِ وَالْبَالِغُ بِالْمُرَاهِقِ)

Bagi lelaki merdeka d perkenankan bermakmum pada seorang budak laki-laki. Dan bagi lelaki baligh diperkenankan bermakmum pada anak yang menjelang baligh (murahiq).

أَمَّا الصَّبِيُّ غَيْرُ الْمُمَيِّزُ فَلَا يَصِحُّ الْاِقْتِدَاءُ بِهِ

Adapun bocah yang belum tamyiz, maka tidak sah bermakmum padanya.

(وَلَاتَصِحُّ قُدْوَةُ رَجُلٍ بِامْرَأَةٍ) وَلَا بِخُنْثَى مُشْكِلٍ وَلَا خًنْثَى مُشْكِلٌ بِامْرَأَةٍ وَلَا بِمُشْكِلٍ

Seorang lelaki tidak sah bermakmum pada seorang wanita dan huntsa musykil. Seorang huntsa muskil tidak sah bermakmum pada seorang wanita dan huntsa musykil.

(وَلَا قَارِئٌ) وَهُوَ مَنْ يُحْسِنُ الْفَاتِحَةَ أَيْ لَا يَصِحُّ اقْتِدَاؤُهُ (بِأُمِّيٍّ) وَهُوَ مَنْ يُخِلُّ بِحَرْفٍ أَوْ تَشْدِيْدَةٍ مِنَ الْفَاتِحَةِ

Seorang ­qari’, yaitu orang yang benar bacaan Al Fatihahnya, tidak sah bermakmum pada seorag ummi, yaitu orang yang cacat bacaan huruf atau tasydid dari surat Al Fatihah.


Posting Komentar untuk "Kewajiban dalam sholat Berjama’ah dalam Kitab Fathul Qorib "